WWW.SINYALMAGZ.COM – Disinformasi alias informasi yang salah alias isu yang tidak sesuai fakta begitu beragam belakangan ini. Bahkan ketika wabah Covid-19 mendunia. Hoaks tak hanya seputar dunia politik, melainkan sampai ke berbagai peri kehidupan.
Hoax (atau hoaks) menurut berbagai literatur merupakan kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Sementara menurut KBBI disebutkan bahwa hoaks adalah berita bohong dan tidak bersumber.
Hoaks muncul dalam format image dan video. Kemudian disebarluaskan melalui akun abal-abal di media sosial atau website yang dibuat dengan ketidakjelasan pemiliknya.
Sebuah materi hoaks biasanya menggunakan materi-materi terdahulu yang lalu dikemas dengan isu keterkinian. Materi tersebut jelas tidak relevan. Sementara isu yang diangkat umumnya berbau negatif.
Ada pula hoaks dalam bentuk teks. Hoaks macam ini biasanya mencantumkan nama orang terkenal atau tokoh yang jadi panutan. Sehingga seolah-olah tulisan tersebut benar dan sahih ditulis atau diungkapkan oleh orang tersebut.
Sebuah hoaks dalam format video lebih edan lagi. Biasanya menggunakan teknik cut dan edit. Bisa berlaku pada gambar juga audio.
Begitu maraknya hoaks sampai Dewan Pers-pun membuat pencirian agar masyarakat tak dibuat bingung. Menurut dewan ini ciri-ciri hoaks antara lain; mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Kemudian sumber berita tidak jelas. Hoax di media sosial biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.
Tak kalah pentingnya hoaks kerap bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data.
Operator seperti XL Axiata turut berpartisipasi menangkal hoaks. Sebagai operator yang layanannya menjadi transmisi data puluhan juta pelanggan, XL Axiata terus melakukan edukasi dan memberikan akses untuk mencek kebenaran sebuah informasi.
XL Axiata bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengajak memastikan sebuah konten benar atau palsu. Caranya Anda bisa mengakses melalui smartphone yang telah memakai paket data dari XL Axiata ke alamat berikut: https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks
Di situs ini hampir setiap hari muncul hoaks yang sudah diverifikasi kebenarannya dan diberi watermark sebagai “Disinformasi”.
Namun, jika Anda masih merasa tidak yakin jike menemui sebuah materi hoaks dalam format image, bisa memanfaatkan Google Image Search atau Yandex.
Kedua mesin pencari ini akan melakukan pencarian sumber foto dari foto yang Anda duga hoaks. Kedua mesin pencari ini memiliki algoritma yang dapat mentrek asal-muasal sebuah foto.
Nah, jika materi hoaks dikirim dari messenger seperti Line atau WhatsApp, kalau Anda curiga coba tanyakan ke rekan si pengirim. Jika, ia hanya bilang “copas” atau “enggak tau”, patut diduga sebuah hoaks.
Bagi pelanggan XL, hoaks juga bisa berupa materi promosi atau kampanye. Agar Anda tak terjebak penipuan, silakan cari bantuan ke: https://www.xl.co.id/id/bantuan
