WWW.SINYALMAGZ.COM – Munculnya teknologi open radio access network (open RAN), membuka kesempatan milenial yang berbakat untuk mengembangkan teknologi seluler yang selama ini didominasi oleh tiga vendor utama, Huawei, Ericsson dan Nokia. Open RAN adalah teknologi radio di BTS (base transceiver station) “aliran baru” yang mampu melepaskan diri dari dominasi tadi, dengan memisahkan perangkat keras dan perangkat lunaknya.
Open RAN membuka kesempatan operator untuk meluaskan jaringan dengan biaya lebih murah dan uji coba yang dilakukan XL Axiata di 100 titik sementara membuktikan, teknologi ini bisa menghemat biaya pembangunan hingga 45 persen. Uji coba juga membuktikan bahwa teknologi Open RAN bisa disambungkan ke prasarana satelit, sehingga dapat menembus kawasan remote.
Teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, ketika operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband. Ini dilakukan tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.
Lebih penting lagi, konsep Open RAN dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja. Dengan demikian, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung operator.
Sementara ini baru muncul beberapa penyedia teknologi Open RAN, antara lain Mavenir dan Parallel Wireless. Dari sisi ini, XL Axiata membuka kesempatan milenial anak negeri yang berbakat yang bisa mengembangkan teknologi Open RAN, sesuatu yang sebenarnya bisa diproduksi di Indonesia.
Pasar Indonesia saja sudah sangat besar untuk membangun sendiri produk teknologinya. Sementara teknologi Open RAN terbuka untuk dikembangkan anak negeri, operator pun akan memiliki lebih banyak pilihan sebelum menggunakannya untuk mengejar efisiensi dengan menekan biaya modal (capex – capital expenditure).
Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing dan dengan efisiensi biaya, operator bisa menyediakan mutu layanan dan terus memperluas jaringan pita lebar di Tanah Air. XL Axiata, operator Indonesia pertama yang menerapkan teknologi ini di lapangan berharap dapat menerapkannya dengan biaya lebih sehat sambil menjaga mutu layanan tetap bagus.
XL Axiata mengawalinya dengan melakukan ujicoba Open RAN dan berhasil mengintegrasikannya ke jaringan yang sudah ada di Ambon pada bulan Februari ini.
Lebih efisien
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa berharap penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa. Saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance.
Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan panggilan OTT di jaringan 4G juga telah berhasil dilakukan dan saat ini dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. “Untuk uji coba ini kami melakukannya bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya,” kata I Gede Darmayusa.
I Gede Darmayasa, Direktur & CTO XL Axiata
Ditambahkan, serangkaian uji coba yang dilakukan saat ini baru merupakan tahap awal. Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk benar benar memahami karakteristik Open RAN ini, termasuk memahami mekanisme operasional jaringannya.
Dalam uji coba ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini. Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.
Menurut Gede, pada tahun 2021 ini, XL Axiata berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi. Uji coba tersebut sekaligus guna membandingkan kualitas kinerja dan kemampuan dari partner teknologi.
Proses selanjutnya setelah uji coba tahap awal ini adalah pilot project deployment Open RAN untuk memastikan lebih lanjut seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi ini. “Ambon kami pilih sebagai lokasi uji coba dengan pertimbangan area ini punya potensi bisnis yang cukup baik untuk ekspansi jaringan di masa mendatang,” katanya.
Keberhasilan uji coba di Ambon membuka peluang implementasi Open RAN ke seluruh area rural Indonesia, termasuk di Kawasan Indonesia Timur. Penerapkan teknologi ini mendukung upaya memperluas jaringan layanan internet ke desa-desa terpencil.
Anda ingin lebih kenal dengan jaringan XL Axiata? Silakan klik: INFORMASI JARINGAN XL AXIATA