WWW.SINYALMAGZ.COM – Pernahkah Anda mendadak memperoleh lembar digital formulir pendaftaran vaksinasi yang mmeinta seluruh data lengkap, meliputi Nama, Alamat, Nama Ayah, Nama Ibu, dan seterusnya. Atau ada pula informasi sejenis yang berasal dari SMS dengan permintaan data serupa namun menanyakan tentang keluhan setelah vaksinasi?
Jika belum, mulai saat ini Anda perlu lebih berhati-hati. Sejak vaksinasi yang memerlukan validasi data pribadi seseorang, kian banyak pihak yang memanfaakan situasi seperti ini.
Yang dirugikan tidak hanya pemerintah, maupun perusahaan, namun juga perorangan. Jika dipilah ada dua jenis kejahatan yang dilakukan di sela-sela pandemi dalam format informasi. Pertama, informasi bohong atau hoax yang sengaja dibuat untuk mengelabui atau meresahkan masyarakat. Kedua, pemanfaatan data masyarakat untuk keperluan tertentu. Untuk yang kedua ini bahkan data-data informasi penduduk seperti pada KTP diminta lengkap, beserta email dan nomor telepon.
Sebagai masyarakat yang melek informasi dan paham digital, adalah tugas kita untuk mengantisipasi penyalahgunaan informasi dan data tersebut. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mencegah hoax dan penipuan.
Adapaun hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat, meliputi;
TIDAK IKUT MEMBAGIKAN KONTEN YANG MENCURIGAKAN
Konten mencurigakan (hoax maupun upaya penggalian data) sangat mudah dikenali. Konten-konten tersebut umumnya tidak masuk akal, jauh dari fakta dan kebenaran, ganjil, tidak umum. Jika Anda mulai merasa curiga, maka hentukan keinginan untuk membagikan ulang (repost atau share).
Semakin banyak orang membagikan, maka semakin berkelana dan menjangkau lebih banyak orang. Artinya konten-konten tersebut kian berpotensi memenuhi tujuannya. Maka, Anda lebih menstop diri untuk tidak ikut terpancing, walaupun ada janji atau iming-iming dari si pembuat konten hoaks.
MENCEK KE GOOGLE SEARCH KONTEN ANEH
Langkah berikutnya, jika Anda mulai curiga, adalah dengan memanfaatkan tools yang tersedia di platform digital. Google Search adalah salah satunya. Anda dapat menggunakan materi teks maupun foto atau visual dengan mesin pencari.
Untuk materi teks dapat Anda kopi, blok, paste, dan kemudian masukkan ke mesin pencari Google. Sedangkan untuk foto Anda bisa mengunggah lewat pencarian Image di Google Search.
Kedua cara ini sangat ampuh untuk mencek dari mana sumber informasi dibuat. Ada kalanya konten tersebut diambil atau dicuplik dari informasi sebelumnya.
ADUKAN KE ADUAN KONTEN KEMENKOMINFO
Website atau situs aduan konten telah disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Setiap masyarakat dapat melaporkan konten mencurigakan tadi ke formulir pada web aduan konten Kominfo.
Caranya juga sangat mudah. Anda tinggal mengisi pada formulir digital yang tersedia. Ikuti langkah-langkah yang tersedia dan unggah konten sebagai barang bukti.
MEMASTIKAN KEBENARAN DI LAPORAN ISU HOAKS
Pada website atau situs Kominfo (kominfo.go.id) tersedia kanal laporan isu hoaks. Kementerian ini mengunggah seluruh hoaks baik yang ditemukan oleh tim siber Kominfo maupun aduan dari masyarakat.
Langkah ini sangat memastikan keabsahan dan penangkalan yang dilakukan. Resmi karena telah diundangkan oleh pemerintah. Tugas Anda setelah mengetahui, silakan mengirimkan link-nya kepada kawan-kawan agar tidak terjebak hoaks.
MEMASTIKAN AKSES INTERNET LANCAR
Seluruh akses di atas tak bisa dilakukan jika Anda tak menggunakan jaringan internet yang memadai. Selain itu juga akan kesulitan melakukan cek and ricek. Akses internet cepat dan lancar hanya ada di jaringan milik XL Axiata.
Tak hanya cepat karena memenuhi standar terkini, namun juga luas, serta dapat diakses di manapun. Bahkan menawarkan tarif yang memikat.Tersedia Paket Akrab yang hanya Rp 110.000,- untuk sekeluarga.
Informasi akses internet XL dan Paket Akrab dapat dicek di link berikut; PAKET AKRAB XL AXIATA