SINYALMAGZ.com – Industri telekomunikasi saat ini terus mengalami tekanan, dan salah satunya didorong oleh regulasi pemerintah melalui registrasi kartu pra-bayar. Tercatat, beberapa raksasa telekomunikasi dalam negeri mengalami penurunan pendapatan pada periode tersebut.
Sebut saja, pendapatan PT Indosat Tbk (ISAT) turun 26,78% pada semester I 2018 secara tahunan (YoY). Disusul dengan induk usaha Telkomsel, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yang mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28,1% menjadi Rp 8,69 triliun.
Sedangkan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) tercatat tumbuh tipis 1,03% pada periode yang sama menjadi Rp 11,04 triliun dibandingkan semester I tahun lalu senilai Rp 10,93 triliun.
Chief Marketing Officer XL, David Arcelus Oses, mengatakan setidaknya ada dua hal yang dilakukan oleh Perseroan dalam menghadapi tekanan industri telekomunikasi saat ini.
Langkah pertama adalah tetap mempertahankan pelanggan atau konsumen XL.
“Yang kedua adalah kami melakukan perampingan untuk mengetahui pergerakan jumlah pengguna kami yang tergistrasi. Jadi, kami telah melakukan upaya yang baik terhadap registrasi kartu pra-bayar yang diterapkan pemerintah.”, ujar David, usai acara Young On Top National Conference (YOTNC) di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).
Sementara itu, untuk meningkatkan penetrasi pasarnya, Perseroan juga berencana untuk meningkatkan pelanggan melalui penyediaan layanan data secara digital dalam waktu dekat.
Yang terdekat adalah membuat produk melalui salah satu unit jasa Perseroan, yaitu Axis dengan meluncurkan voucher khusus internet yang dikhususkan untuk penggunaan data internet suara dan pesan melalui aplikasi Whatsapp, BBM, dan Line.
“Walaupun secara pendapatan per kapita Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara lainnya khususnya negara maju, namun pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia tumbuh tertinggi di dunia, yaitu 61% pada periode 2013 – 2017.”, ungkapnya.
“Kami melihat potensi tersebut didorong oleh makro ekonomi Indonesia yang cukup baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan makro ekonomi negara-negara di seluruh dunia.”, tambahnya.
Setidaknya ada beberapa area bisnis digital yang akan dikembangkan Perseroan, di antaranya melalui peningkatan customer experience kepada pelanggan internal hingga menumbuhkan layanan melalui bisnis digital baru serta.