SINYAL.co.id – Pertumbuhan pasar wearable pintar memang agak lesu. Berdasarkan data Canalys dan Strategy Analytics, pada kuartal kedua 2017 tingkat pertumbuhan hanya 8{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dari tahun lalu. Jumlah total pengiriman wearable menjadi 21,6 juta.
Persaingan di Pasar Wearable
Xiaomi berhasil menduduki peringkat pertama untuk pertama kalinya dengan jumlah pengiriman 3,5 – 3,7 juta unit wearable untuk dijual.
Sementara itu Fitbit mengalami penurunan signifikan sebesar 34{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, sehingga pengiriman produk menjadi 3,3 – 3,4 juta unit saja.
Penurunan yang dialami Fitbit tersebut menyebabkan berkurangnya market share produk perusahaan tersebut hingga hampir setengahnya.
Apple yang pada tahun 2016 hampir mendekati 50{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} market tersebut berada di posisi ketiga dengan pengiriman produk sejumlah 2,7 – 2,8 juta unit.
Namun perbandingan jumlah unit tersebut mungkin tak sebanding karena Apple bermain di smartwatch kelas premium dengan Apple Watch.
Sementara Xiaomi dan Fitbit menggenjot penjualan pada gelang kebugaran dengan harga yang terjangkau demi mencapai angka pengiriman yang besar tersebut.
Kendati demikian jumlah pengiriman Apple hampir dua kali lipat jika dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Analis Canalys yakin Apple akan memperpanjang kepemimpinannya di pasar wearable berkat smartwatch dengan konektivitas mobile built-in.
Perusahaan asal Cupertino tersebut memang belum merilis smartwatch tersebut, tetapi analis berpikir dengan eratnya hubungan perusahaan dengan operator telekomunikasi akan membantu Apple Watch mendatang.
Dengan demikian Apple Watch dapat berada di depan smartwatch Android dan Tizen yang telah memiliki konektivitas LTE.
Strategy Analytics juga menambahkan bahwa pelacak kebugaran tingkat lanjut bisa memberikan keuntungan untuk Watch Series 3.