SINYALMAGZ.com – Seorang wanita di China bernama Chen mendadak mengalami kondisi yang tak biasa. Dikabarkan, wanita tersebut tidak bisa mendengar suara laki-laki.
Dilansir dari Newsweek, Selasa (15/01/2019) wanita tersebut mengunjungi rumah sakit setelah tidak bisa mendengar suara pacarnya. Dia juga menjelaskan pada dokter bahwa pada malam sebelumnya mengalami dengungan di telinga yang diikuti muntah.
Dengungan tersebut adalah kondisi yang dikenal sebagai Tinitus.
Di rumah sakit, Chen dirawat oleh dokter wanita, Lin Xiaoqing. Ketika perawatan, Chen tidak bisa mendengar suara pasien pria di dekatnya sama sekali.
Xiaoqing mendiagnosis Chen telah kehilangan pendengaran dengan kemiringan terbalik. Itu adalah jenis gangguan pendengaran frekuensi rendah yang langka.
Penyakit Reverse Slope Hearing Loss (RSHL) itu mendapatkan namanya dari bentuk yang dihasilkan dalam visualisasi tes pendengaran.
Menurut klinik audiologi HEARS, PC di Cumming, Georgia, kemiringan yang dimaksud adalah cermin dari kemiringan yang dihasilkan oleh gangguan pendengaran frekuensi tinggi.
Manusia mendeteksi suara melalui getaran rambut-rambut kecil dalam telinga.
Audiolog di Pusat Medis Weill Cornell New York, Dr Michelle Kraskin, mengatakan bahwa seiring waktu, baik karena faktor genetika, cedera, maupun obat-obatan, rambut-rambut kecil itu bisa menjadi rapuh dan rentan terhadap kerusakan.
“Rambut-rambut yang mengeluarkan suara frekuensi tinggi lebih halus, dan karena itu mereka yang cenderung lebih dulu mati.”, ungkap Kraskin, yang tidak terlibat dalam perawatan Chen.
“Ini menjelaskan mengapa gangguan pendengaran lebih sering mempengaruhi kemampuan kita untuk mendengar suara lebih tinggi dibanding yang lebih rendah.”, imbuhnya.
Padahal, dalam kasus Chen, dia mengalami kehilangan pendengaran suara bernada rendah.
“(Kasus ini) kurang umum, karena bagian pemrosesan bass dari koklea (bagian berbentuk siput di bagian dalam telinga) sangat terlindung dengan baik.”, kata Jackie Clark, profesor klinis School of Behavioral and Brain Sciences di University of Texas, Dallas.
“Penyebab timbulnya RSHL yang tiba-tiba bisa termasuk masalah pembuluh darah atau trauma.”, tutur Clark, yang juga tidak terlibat dalam kasus Chen.
Clark menyebut, gangguan autoimun yang mempengaruhi telinga bagian dalam diperkirakan terjadi pada sekitar satu persen populasi AS.
“Memang kondisi autoimun di telinga bagian dalam dapat menyebabkan masalah keseimbangan yang dapat menyebabkan muntah (gejala yang dialami Chen).”, kata Clark.
“Meskipun mungkin lucu membayangkan sebuah dunia di mana suara laki-laki tidak ada, namun kehilangan pendengaran bukanlah lelucon.”, imbuhnya.
Clark menegaskan, kehilangan pendengaran yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan harus secepatnya mengunjungi spesialis.
Jika gangguan ini terdeteksi dengan cepat, maka kemungkinan untuk pemulihan akan lebih cepat.
“Sebagian besar penelitian telah menunjukkan bahwa jika Anda mendeteksinya dalam 48 jam, Anda memiliki peluang terbaik untuk pemulihan.”, tegas Kraskin.