SINYALMAGZ.com – Dongeng tentang anak yang dipelihara oleh sekawanan monyet di hutan ternyata bukan hanya ada di film saja. Bahkan, kisah hidup wanita bernama Marina Chapman ini lebih tragis dari kisah Tarzan di film.
Dilansir dari Intisari, dari situs Life Daily, (Minggu (2/12/2018), Marina Chapman tumbuh besar di bawah pengasuhan sekawanan monyet. Kemudian, ia diselamatkan oleh sekelompok pemburu.
Perjalanan hidup Marina Chapman dimulai saat ia diculik saat masih balita. Para penculik tersebut kemudian membuang Marina Chapman di hutan Kolombia, dan dibiarkan agar mati.
Dan di hutan itulah ia mengalami seperti cerita di film Tarzan.
Marina Chapman diasuh oleh sekelompok monyet capuchin, dan ia diajarkan untuk bertahan hidup dengan memakan buah atau biji-bijian.
Karena menganggap kawanan monyet sebagai keluarganya, Marina Chapman pun melakukan apa yang kawanan monyet itu lakukan, seperti berjalan dengan keempat kakinya.
“Aku belajar banyak insting dari binatang, khususnya ketika aku harus bertahan hidup di jalanan di kota.”, ujar Marina Chapman.
Ia mengatakan, ketika harus mempertahankan diri sendiri, ia tahu bagaimana caranya balik melawan. Kapanpun ia diserang, ia selalu memukul duluan sebelum dirinya dipukul, karena ia harus bertahan hidup.
Marina Chapman dan Vanessa (putrinya).
Setelah 5 tahun Marina Chapman hidup bersama kawanan monyet di hutan. Ia lalu ditemukan oleh beberapa pemburu, yang kemudian membawanya keluar dari hutan.
Namun, bukannya menjadi lebih baik saat berkumpul bersama manusia lagi, perjalanan hidup Marina Chapman malah semakin tragis.
Pasalnya, para pemburu itu menjual Marina Chapman sebagai seorang budak ke sebuah rumah bordil.
Marina Chapman pun hidup sebagai seorang pengemis jalanan dan diperbudak oleh sebuah keluarga penjahat.
Hingga suatu ketika, ia diselamatkan oleh seorang tetangganya, dan dibawa pindah ke Bradford, Yorkshire, Inggris. Di sanalah kemudian ia menemukan cintanya, dan membuat keluarganya sendiri.
Kisah Marina Chapman ini banyak diperdebatkan. Khususnya mereka yang merasa skeptic, yang menolak untuk menerima klaim dirinya.
Namun, kapanpun ia ditanya tentang “keluarganya”, Maria Chapman sering menyebutkan kawanan monyet yang membesarkannya dulu.
Ia akan mengatakan dengan tenang, “Aku ingin tahu, apakah kera hidup lebih lama dibandingkan manusia? Aku pikir itu mungkin saja bahwa mereka mungkin mengingat aku.”
