SINYALMAGZ.com – Video seorang karyawan tempat makan dilempar mangkuk oleh tamu menjadi viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Eris Riswandi, pada hari Rabu (12/9/2018) kemarin.
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat sejumlah warga tengah mengerumuni seorang wanita yang memakai baju biru dan meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.
“Masuk penjara aja, penjara aja, keluar darah itu.”, teriak seorang pria, yang terdengar dalam video.
Keributan pun terjadi, banyak orang berkumpul di lokasi kejadian. Disebutkan dalam caption keterangan postingan bahwa peristiwa itu melibatkan cekcok antara dua wanita.
Tampak seorang wanita berbaju biru terlihat marah dan sedang dikepung oleh warga lainnya. Wanita berbaju biru tersebut di video direkam saat sedang merogoh tas birunya sembari menunjuk-nunjuk.
Sementara cuplikan video lainnya yang muncul adalah saat-saat ketika seorang wanita lain berbaju hitam putih terkulai lemas di atas motor.
Seorang pria juga terlihat memegangi kepala sang wanita tersebut dengan sebuah kain putih, yang tampaknya berdarah akibat dilempar mangkuk. Wanita tersebut dilaporkan mengalami luka parah di kepala.
Sedangkan dua pria lainnya berada di jok depan motor, dan satu pria lain ada di belakang wanita tersebut.
Kemudian, dua orang pria itu pun pergi membawa wanita yang terluka itu dari lokasi kejadian menuju ke rumah sakit.
“Salah satu karyawan rumah makan di jalan Semarang mengalami luka parah di bagian kepala. Tamu yang tidak terima karena pesanannya tidak sesuai, melemparkan sebuah mangkok kaca di kepala karyawan tersebut. Korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk menjalani visum.“, demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Eris Riswandi menyebutkan, peristiwa itu terjadi di jalan Semarang, Medan. Belum diketahui secara pasti kapan insiden itu terjadi.
Namun, video tersebut sudah terlanjur viral dan menyedot perhatian publik.
Bahkan, hingga berita ini diturunkan, video tersebut telah dibagikan sebanyak 3,3 ribu kali.
@Lukman Syah: “Cuma salah pesanan sampai segitunya, mentang-mentang wong cilik diperlakukan seperti itu.”
