SINYALMAGZ.com – Dunia pendidikan sepertinya tidak ada hentinya dirundung masalah. Mulai dari persoalan tata kelola sekolah, kekurangan pengajar, kurikulum yang sering berganti-ganti, infrastruktur yang kurang memadai, hingga pada tataran tindak kekerasan.
Maraknya tindak kekerasan di sekolah sendiri merupakan sebuah dampak dari perubahan zaman, di mana era konservatisme sekolah yang mulai bergeser ke pemikiran modern yang lebih terbuka.
Secara sosiologis, hal ini bisa dilihat dari munculnya kasus per kasus. Ada semacam perubahan struktur dan nilai yang ada di sekolah, di mana dahulu guru merupakan sosok yang dianggap memiliki pengetahuan yang luas, mempunyai wewenang yang tidak terbatas di domain pendidikan, dan secara hirarkis memiliki posisi yang cukup tinggi di masyarakat. Sehingga guru memiliki kuasa yang cukup absolut kepada muridnya.
Tak hanya itu, orangtua murid juga sangat bergantung dan memiliki rasa hormat yang tinggi kepada guru. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang terkonstruksi secara budaya, yang dihasilkan dari kondisi sosial dan ekonomi.
Maka tak heran jika setiap orangtua hingga kini masih mempercayakan setiap anaknya menempa pendidikan dasar dan budi pekerti yang baik di sekolah seperti Taman Kanak-kanak (TK).
Meski demikian, ada saja oknum yang justru tidak mendidik anak-anak dengan baik.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, warganet dikejutkan dengan video rekaman CCTV yang berisi oknum guru TK tengah melakukan kekerasan terhadap murid didiknya.
Dikutip dari utusan.com.my, tindak kekerasan tersebut diduga terjadi di negeri Malaysia.
Dalam video rekaman tersebut, tampak anak-anak yang berseragam warna kuning tengah duduk berjajar dan sedang belajar.
Belum diketahui kesalahan apa yang dilakukan sang murid sehingga oknum guru TK tersebut tega memukul dan mendorongnya dari kursi hingga terjatuh ke belakang. Bahkan, ada murid lainnya yang juga ditampar beberapa kali.
Video tersebut diunggah ulang oleh akun Instagram bernama @infocegtansolo.
Tindak kekerasan tersebut telah diselidiki oleh kepolisian Malaysia, dan mereka berhasil menangkap dua oknum guru.
Dua oknum guru yang terlibat dalam tindak kekerasan tersebut adalah perempuan berusia 21 tahun dan perempuan berusia 40 tahun.