SINYALMAGZ.com – Tahun baru 2019 hanya tinggal hitungan hari. Beberapa dari kita mungkin sudah menyusun resolusi untuk tahun depan. Namun seringkali hanya beberapa resolusi saja yang bisa direalisasikan. dari sekian banyak resolusi tahun baru.
Menurut data yang dipublikasikan U.S. News misalnya, menyebutkan bahwa 80 persen dari resolusi akan berakhir dengan kegagalan.
Jadi, lebih baik kita menyusunnya secara lebih cermat, bukan?
Impact coach, Katie Sandler, berbagi tips-nya bagaimana menyusun resolusi tahun baru 2019 yang realistis, seperti dilansir dari laman Insider, Minggu (30/12/2018).
1. Perencanaan
Seringkali orang-orang menyusun resolusi tahun baru yang terlalu tinggi bagi diri mereka sendiri.
Buatlah sebuah target yang lebih mudah untuk dicapai. Misalnya, jika kamu sudah bertahun-tahun ingin menurunkan berat badan, kamu bisa membuat resolusi sederhana untuk menuju ke target tersebut.
Misalnya, menerapkan pola makan yang lebih baik dan olahraga rutin.
Jika kamu bekerja dengan seorang profesional di bidang olahraga, itu akan membuat kamu lebih mudah mencapai target tersebut.
Maka lakukanlah demi perubahan dan kesuksesan.
“Hal ini jauh lebih realistis dan nyata.”, kata Sandler.
Konsep yang sama juga bisa kamu aplikasikan untuk bidang bisnis atau karir. Misalnya, kamu menginginkan kenaikan target penjualan yang signifikan.
Kamu tidak akan mencapai target tersebut jika tidak menyusun perencanaan untuk mencapainya.
Namun, jika kamu menyusun angka bagi dirimu sendiri, kamu bisa menjadikannya sebagai acuan untuk penjualan tersebut. Seperti target kenaikan dalam persentase atau target penjualan per bulannya.
2. Eksekusi Target
Menurut jajak pendapat yang dilakukan YouGov pada awal Januari 2018 lalu, resolusi tahun baru paling umum di dunia adalah untuk menerapkan pola makan lebih sehat, olahraga lebih rutin, dan menabung.
Untuk tahun 2019, Sandler mengatakan, target terbaik adalah target yang bisa dipecah menjadi target-target jangka pendek.
Metode yang diterapkannya untuk para klien-nya tersebut adalah “chunking” alias memotong.
Target tersebut kemudian dibagi menjadi interval tiga bulan, dan klien akan menyusun target per interval.
Target yang dipecah menjadi target-target jangka pendek cenderung lebih realistis untuk dicapai.
“Waktu berjalan sangat cepat, dan segala sesuatu tidak bisa terjadi dalam semalam. Jadi, kita harus belajar bersabar dan fokus untuk mencapai target tahun baru tersebut.”, ujarnya.
Beberapa contoh target realistis lainnya adalah target finansial (dengan mengatur pendanaan), mempelajari keterampilan baru, atau merencanakan hal besar.
Misalnya, merencanakan perjalanan ke luar negeri dan mengikuti perlombaan.
3. Hindari Target Jangka Panjang Yang Terlalu Tinggi
Target yang terlalu tinggi akan membuat kita sulit mencapainya. Sandler mencontohkan target penurunan berat badan puluhan kilogram.
Untuk konteks berat badan, cobalah buat target lain untuk memilih makanan yang lebih sehat atau olahraga lebih sering.