Sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran 2015, jaringan XL mengalami peningkatan trafik pemakaian layanan data. Kenaikan tertinggi sebesar 11{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dimulai pada dua hari menjelang Idul Fitri dibandingkan hari-hari biasa. Dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan trafik data pada Lebaran tahun ini meningkat 41{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}. Secara umum, kualitas jaringan XL juga terjaga dengan baik, yang terlihat dari menurunnya jumlah keluhan mengalami penurunan sebesar 32{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dibandingkan tahun sebelumnya. Direktur Service Management XL, Ongki Kurniawan mengklaim jaringan XL berhasil melalui masa-masa kenaikan trafik sepanjang Ramadan hingga puncak Lebaran dengan lancar, baik untuk layanan voice, sms dan data. “Kelancaran ini tidak terlepas dari keseriusan seluruh tim XL, termasuk penerapan perangkat canggih dalam sistem pemantauan jaringan di seluruh wilayah layanan, didukung kehandalan jaringan dan sistem billing yang telah dipersiapkan,” ujar Ongki.
Menurut data, dalam 3 tahun terakhir memang sudah terlihat pergeseran kebiasaan pelanggan dalam menggunakan layanan komunikasi. Pemakaian layanan percakapan telepon (voice) dan SMS berkurang. Dibandingkan trafik pemakaian di hari-hari biasa, penggunaan layanan voice turun hingga 35{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, sedangkan SMS turun hingga sekitar 40{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}. Perubahan trafik layanan Voice dan SMS ini lebih disebabkan karena pergeseran kebiasaan pelanggan, yang saat ini lebih memilih menggunakan layanan media jejaring sosial dan layanan sejenis instant messenger dalam melakukan komunikasi. Maka terlihat dari kenaikan trafik penggunaan layanan komunikasi berbasis digital yang terus meningkat, terutama pada media jejaring sosial utama dan layanan sejenis instant messenger.
Menjelang Lebaran, sekitar 26{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dari pelanggan XL di wilayah Jabodetabek terpantau berpindah lokasi ke luar kota. Jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan di saat hari-hari biasa, perpindahan tertinggi terjadi menuju ke Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Jawa Barat dan Banten. Di Jawa Tengah, kenaikan jumlah pelanggan tertinggi terjadi di Tegal sebesar 65{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, disusul kenaikan di Pekalongan dan Kebumen. Lalu di Jawa Timur, kenaikan tertinggi terjadi di Madura sebesar 300{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, diikuti dengan Blitar dan Jombang. Adapun di Jawa Barat dan Banten, kenaikan tertinggi sebesar 30{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} – 40{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} terjadi di Sukabumi, Tasikmalaya, Pandeglang dan Cilegon. Di luar Jawa, perpindahan pelanggan XL juga terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera (terbanyak menuju Bukit Tinggi sebesar 80{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}, lalu Lampung dan Muara Bungo). Sementara di Kalimantan, kenaikan tertinggi menuju Pontianak (25{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}). Di Lombok, kenaikan jumlah pelanggan tertinggi terjadi di Selong (80{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3}), yang kemungkinan besar karena perjalanan mudik.
Dalam memastikan kualitas jaringan, XL menerapkan kebijakan preventive maintenance, bukan reactive atau saat ada masalah baru ditangani. Untuk itu XL menggunakan sistem Work Force Management, di mana tim jaringan berpedoman pada kalender yang disiplin untuk melakukan perawatan BTS. Mereka juga memiliki check list yang jelas mengenai apa saja yang harus mereka lakukan pada saat kunjungan. Dengan disiplin yang dilakukan ini, diharapkan problem-problem jaringan bisa diantisipasi. Untuk monitoring kualitas jaringan, XL juga melengkapi dengan perangkat terintegrasi yang mempermudah tim pemantau jaringan mendeteksi masalah. Tersedia pula perangkat monitoring kinerja terintegrasi yang mempermudah tim pemantau jaringan (Network Operation Center) dalam mendeteksi penurunan kualitas yang terjadi. Terakhir, tersedia perangkat Service Quality Management (SQM) yang bisa menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan. (Wahyu)