WWW.SINYALMAGZ.COM – Meminta orang dengan cara mengancam berfoto bugil kini jadi tren berbahaya di ranah swafoto. Para “penjahat” itu menggunakan berbagai alasan dengan bermacam bahan untuk membuat calon korbannya bertekuk lutut.
Bisa jadi karena calon korban menumpuk banyak foto selfie “aneh-aneh” sehingga jadi bahan para “penjahat” itu mengancam.
Tahun 2016 misalnya, tercatat ada 3.000-an kasus pengancaman dengan modus di atas. Ini baru kasus yang terlaporkan.
Maka jika belajar dari kasus di atas, teorinya mudah. Para monster tidak akan bertemu Anda jika Anda sendiri tidak berbuat aneh.
Dengan begitu, perangkat yang Anda gunakan sebaiknya juga memiliki sesuatu yang bisa “menjaga” Anda dari hal aneh.
Adalah Tone Mobile, sebuah produsen smartphone beranggaran kecil memikirkan hal ini. Berdasar dari teoritadi, produsen ini membuat smartphone dengan kelengkapan men-stop ponsel ketika ada gejala pengguna hendak berseflie seronok.
Smartphone tersebut adalah seri Tone e20. Tone e20 dilengkapi prosesor MediaTek Helio P22, RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB yang dapat ditingkatkan menjadi 320GB. Smartphone entry level ini memiliki layar HD+ 6,26 inci dengan tiga kamera utama.
Yang menarik tentulah fitur Smartphone Protection. Fitur ini bekerja dengan cara setiap kali Anda mengambil gambar dengan kamera ponsel, fasilitas Artificial Inteligence (AI) akan memindai gambar dan memeriksa apakah itu gambar yang sesuai.
Jika ternyata dianggap oleh algoritma aplikasi ini tidak sesuai, maka akan muncul notifikasi larangan.
Smartphone Protection tidak bekerja satu hal saja. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan maps. Jadi, ketika anak Anda misalnya menggunakan smartphone ini dan aplikasi Smartphone Protection mendeteksi ia berbuat aneh-aneh, maka di ponsel Anda akan muncul notifikasi dan lokasi. Lengkap beserta jamnya.
Aplikasi Smartphone Protection
Tone Mobile mengklaim, foto-foto yang tidak senonoh itu tidak akan dikirim dan disimpan ke server Tone Mobile. Bahkan tidak akan disimpan di ponsel.
Tone Mobile membanderol seri Tone e20 seharga Rp 2,5 jutaan. Sayang aplikasinya masih berbahasa Jepang. (*)