WWW.SINYALMAGZ.COM – Prompt atau sebutan bagi tanda kesiapan sistem operasi berbasis antarmuka baris perintah untuk menerima perintah dari pengguna. Atau dalam bahasa sederhana “Prompt” adalah instruksi atau pertanyaan yang diberikan kepada sistem Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mereka memahami dan menjawab sesuai yang diharapkan.
Membuat prompt adalah perkara susah-susah gampang. Kadang dalam sekali atau dua kali perintah, hasil yang diberikan sudah sesuai harapan. Namun tidak jarang harus berulang-ulang, yakni dengan mengganti prompt. Bahkan ada yang sampai puluhan kali baru menemukan hasil (baik teks, video, atau visual lain) yang cocok.
Ternyata membuat prompt ada jurusnya. Ada enam jurus yang perlu Anda pakai agar lebih cepat mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. Kuncinya memang lebih sering menuliskan perintah. Pergunakan word sebagai bahan dasar.
Berikut tips membuat prompt yang sesuai keinginan;
JURUS #1 MENENTUKAN TUJUAN
Sebelum membuat prompt, tentukan apa yang ingin Anda capai. Apakah Anda ingin membuat konten, meminta informasi, atau melakukan tugas lainnya?
Menentukan tujuan akan mengarahkan AI untuk lebih cepat menemukan jalan proses pencarian.
Umpamanya Anda ingin mendapatkan data atau informasi tentang langkah-langkah pemasaran sebuah produk. Maka Anda akan memilih perintah yang fokus apda tujuan tersebut.
JURUS #2 MEMBUAT LEBIH SPESIFIK
Ingat dalam AI begitu banyak data yang dikelola sehingga sebuah mesin perlu melakukan pencarian yang lebih khusus dank has. Pastikan prompt Anda spesifik dan jelas. Hindari menggunakan kata-kata yang ambigu atau terlalu luas.
Misalnya:
- Terlalu Luas: “Berikan saya informasi tentang pemasaran”
- Lebih Spesifik: “Berikan saya tujuh langkah praktis memasarkan sepatu kets”
JURUS #3 MENGGUNAKAN BAHASA YANG SEDERHANA
Algoritma pada sistem AI dibuat menggunakan dasar bahasa dari yang paling sederhana. Bahkan kata atau bahasa baku. Karenanya pergunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Jauhkan penggunaan istilah teknis atau jargon yang tidak umum.
Ingat AI pandai dalam mengelola, menyisir, dan menyajikan data. Tetapi ia masih perlu pengembangan dalam hal mengenali bahasa-bahasa yang jarang digunakan, baik dalam verbal maupun tertulis.
CONTOH PERINTAH PROMPT YANG TERLALU LUAS
JURUS #4 MEMAKAI KONTEKS
Berikan konteks yang cukup untuk memahami apa yang Anda inginkan. Ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman. Tanpa konteks biasanya akan membuat mesin AI memberikan output yang terlalu luas dan ke mana-mana.
Penggunaan konteks dapat diselipkan dalam pemilihan kata.
Ambil contoh; Anda ingin konteks “pemasaran” maka akan berbeda dengan konteks “komunikasi”. Atau biasanya hal-hal yang berkaitan dengan konteks “teknis” bedakan dengan konteks “penggunaan atau pemakaian”.
JURUS #5 MENGGUNAKAN KALIMAT YANG JELAS
Gunakan kalimat yang jelas dan singkat. Hindari menggunakan kalimat yang panjang atau kompleks. Membuat prompt adalah menulis singkat dan padat, pun jelas.
Maka menggunakan rumus SPOK (subyek, predikat, obyek dan keterangan) menjadi penting. Mesin AI akan membaca dari awal sebuah kalimat. Karena itu kalimat dengan struktur dan susunan yang kacau membuat mesin sulit menterjemahkan kemauan.
CONTOH PERINTAH PROMPT YANG LEBIH SPESIFIK
JURUS #6 MEMERIKSA EJAAN DAN TANDA BACA
Mesin AI biasanya terlalu polos dalam memahami perintah Anda. Terutama yang berkaitan dengan kesalahan ejaan dan penempatan tanda baca yang keliru.
Oleh sebab itu pastikan Anda memeriksa ejaan dan tanda baca sebelum prompt dikirimkan. Seringkali pembuat prompt salah, misalnya dalam menggunakan tanda koma di depan kata “dan”. Akibatnya mesin AI akan membaca lain atau tidak sesuai dengan perintah. (*)
BACA JUGA: Tips Artificial Intelligence: Bikin Lagu dengan Udio AI