SINYALMAGZ.com – Sejarah tentang perjuangan bangsa Indonesia ketika melawan para penjajah memang tidak bisa lepas dari bambu runcing. Kala itu, banyak pejuang kemerdekaan yang hanya bermodalkan bambu runcing, disebabkan sulitnya mendapatkan senapan plus amunisi.
Namun hal itu tak menghalangi semangat para pejuang Indonesia untuk mengobarkan perlawanan kepada penjajah.
Meski terlihat sederhana, namun faktanya bambu runcing sangat efektif untuk melaksanakan serangan senyap.
Para pejuang Indonesia kerap menggunakan bambu runcing untuk menyergap tentara Jepang yang lengah atau sedang tertidur.
Pasukan Jepang yang lengah, biasanya ditikam dengan bambu runcing pada bagian perut, dan akan tewas perlahan dengan luka yang mengerikan.
Karena harus tersiksa sebelum mati inilah para tentara Jepang sangat paranoid jika melihat ada pejuang membawa bambu runcing.
Bicara soal bambu runcing, ada kisah menarik di mana bambu runcing sangat berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.
Seperti dikutip dari “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”, kala itu tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Karena lelah, Bung Karno terkena malaria.
Bung Karno lantas beristirahat di rumah dan dijaga oleh barisan pemuda bersenjatakan apa saja, termasuk bambu runcing.
Wajar jika pengawalan Bung Karno kala itu sangat ketat, karena tentara Jepang diperintahkan oleh Sekutu agar Indonesia tidak boleh merdeka sebelum mereka datang.
Esok harinya, datang lima anggota polisi Jepang yang terkenal kejam dan brutal, yang disebut “Kempeitai”, untuk menemui sekaligus membawa Bung Karno ke kantor Kempeitai.
Oleh Kempeitai, Bung Karno dianggap telah bersalah, karena memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secara sepihak.
Sesampainya di rumah Bung Karno, kelima Kempeitai itu hendak membawa beliau ke kantornya untuk membatalkan kemerdekaan Indonesia.
Melihat hal itu, barisan pemuda pengawal Bung Karno pun marah.
Mereka kemudian mengepung kelima polisi Jepang itu dengan mengacungkan golok, kapak, cangkul, dan juga bambu runcing.