5 Temuan Baru Tentang Bumi Sepanjang 2018

SINYALMAGZ.com – Menurut ilmu sains, Bumi telah ada selama sekitar 4,5 miliar tahun. Dan selama waktu itu, planet yang kita tempati ini telah mengalami beberapa perubahan dramatis seperti penampakan dan lenyapnya lautan, es yang hampir menyelimuti dunia, dan banyak kepunahan massal lainnya.

Nah, selain fakta-fakta di atas, ada beberapa temuan baru tentang Bumi. Temuan baru ini ditemukan oleh para ilmuwan di sepanjang tahun 2018 ini..

Berikut 5 temuan baru tentang Bumi sepanjang tahun 2018, sebagaimana dilansir dari laman Bright Side, Sabtu (29/12/2018).

1. Benua Afrika Terbelah Dua

Pada 19 Maret 2018 lalu, ada sebuah retakan yang menyerupai jurang terbentuk di Great Rift Valley, Kenya. Hal itu terjadi karena hujan lebat dan aktivitas seismik.

Retakan itu diukur beberapa mil panjangnya, dan lebarnya lebih dari 15 meter.

Retakan menyerupai jurang terbentuk di Great Rift Valley, Kenya.

Hal itu merepresentasikan pergeseran yang terjadi jauh di bawah permukaan bumi, di lempeng kerak di bawah Afrika.

Akibatnya, benua Afrika terlihat seperti terbelah dua!

2. Dasar Laut Mengalami Cacat

Saat Bumi menghangat karena iklim, gletser mencair dan menambah air ke lautan. Akibatnya, permukaan air laut manjadi meningkat hampir di seluruh dunia.

Ilustrasi: Cekungan laut global mengalami cacat.

Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa cekungan laut global mengalami cacat rata-rata 0,004 inci per tahun, dengan total deformasi 0,08 inci selama dua dekade.

3. Hujan Virus

Miliaran virus dilaporkan menghujani permukaan bumi. Miliaran virus ini ditularkan melalui angin pada ketinggian 2.500 hingga 3.000 m di atas permukaan laut, di mana virus menumpang pada uap semprotan laut dan partikel tanah kecil.

Ilustrasi Hujan Virus

Akibatnya, para ilmuwan menemukan fakta bahwa kita dihujani dengan ratusan juta virus dan puluhan juta bakteri.

4. Laut Magma

Jauh di dalam mantel bumi, terdapat gumpalan misterius yang kemungkinan merupakan sisa-sisa samudera magma kuno yang berasal dari 4,5 miliar tahun yang lalu.

Kolam gumpal yang dekat dengan inti Bumi ini disebut sebagai zona kecepatan ultra rendah.

Karena gelombang seismik yang berjalan melalui interior planet melambat secara signifikan ketika mereka melintasi wilayah ini.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled