sinyal.co.id
Mendahului XL Axiata yang sebenarnya sudah merilis teknologi baru di 4,5G dua bulan lalu, Telkomsel pekan lalu tanpa banyak bicara menampilkan teknologi yang bisa mengakses data lebih dari dua kali lipat dibanding 4G LTE. Untuk itu Telkomsel menggandeng vendor Huawei, Ericsson, ZTE, dan Nokia memamerkan teknologi itu di 11 Grapari di sembilan kota, Jakarta, Bandung, Medan, Denpassar, Mataram, Manado, Mataram, Pontianak, dan Ambon.
Memanfaatkan pita frekuensi selebar 20 MHz di spektrum 1800 MHz, Telkomsel membuktikan bahwa akses data bisa mencapai 300 Mbps, dua kali lipat akses data 4G LTE yang 150 Mbps, bahkan bisa sampai 1.000 Mbps (1 Gbps). Teknologi ini dikenal dengan 4T4R (Empat Trasmit Empat Receive) atau 4X4 MIMO (Multiple In Multiple Out), dengan menggunakan 4 antena pemancar (transmit) dan empat antena penerima (receive) yang bekerja bersilangan, sementara LTE hanya 2T2R.
Kenapa mesti di 1800 MHz, karena baru spektrum ini yang sudah dinyatakan sebagai teknologi netral sehingga dapat digunakan untuk layanan 4G LTE, bersamaan dengan rentang 900 MHz. Memang minimal harus ada 20 MHz untuk memberi layanan 4T4R, sementara pemilikan spektrum frekuensi 900 MHz Telkomsel hanya 7,5 MHz, sama lebar dengan yang dimiliki XL Axiata.
Begitupun, jika layanan ini dikomersialkan akan mengganggu layanan 2G (generasi 2) yang hanya untuk suara dan SMS, karena 60 persen pelanggan operator saat ini masih berkutat di 2G. Operator akan lebih leluasa jika spektrum 2100 MHz juga ditetapkan sebagai teknologi netral, disusul spektrum 2300 MHz. Tetapi sementara spektrum tadi belum di tangan, operator bisa menggunakan frekuensi unlicence untuk wifi di 5,8 GHz dengan cara yang namanya LTE LAA (Long Term Evolution Licence Assisted Access).
Percobaan 4X4 MIMO hanya dilakukan dengan QAM 64 (Quadruple Amplitude Modulation) sehingga didapat kecepatan akses data sampai sekitaran 300 Mbps. Nanti jika menggunakan 256 QAM dengan masif MIMO 16T16R, kecepatan akses data bukan mustahil bisa mencapai di atas 1.000 Mbps atau 1 Gbps.
Teknologi 4T4R jauh lebih baik dibanding CA (Carrier Aggregation) di 4G LTE yang paling banyak bisa menghadirkan kecepatan akses data 150 MHz. Teknologi ini menggabung dua atau lebih frekuensi berbeda, misalnya 10 MHz di 1800 MHz dan 10 MHz di 2100 MHz untuk mendapat penggandaan kecepatan akses data hingga 150 Mbps.
Teknologi 4T4R sebagai generasi ke 4,5 (4,5G) sudah dirilis oleh banyak vendor, namun masalahnya ekosistemnya di Indonesia belum mendukung, belum ada ponsel yang benar-benar dapat digunakan untuk ini. Sebetulnya Samsung Galaxy S7 Edge bisa digunakan, namun hanya yang versi Eropa.
XL Axiata berharap pada acara Asian Games di Jakarta tahun 2018, mereka sudah bisa mengomersilkan layanan 4T4R, menyusul layanan 5G di tahun 2021.
Hendro
Makin wusss pasti kalau kecepatannya segitu!