Telkomsel Optimalisasi Tambahan Frekuensi

BERSAMA dua operator lainnya, Smartfren dan Hutchison Three (3), Telkomsel berhasil memenangkan tender frekuensi selebar 10 MHz di Blok C pada spektrum 2300 MHz. Operator itu mendapat kanal di rentang 2380 – 2390 MHz, sementara Smartfren mendapat Blok A selebar 10 MHz di rentang 2360 – 2370 MHz dan Hutchison 3 mendaoat Blok B, lebar sama, di rentang 2370 – 2380 MHz.

Nilai lelang yang dimenangkan sama, masing-masing Rp 144,87 miliar, yang membedakan mereka hanyalah blok-blok yang wilayah cakupannya bermacam-macam. Dengan demikian dari lima operator seluler papan atas, hanya Indosat Ooredoo dan XL Axiata yang tidak ikut lelang.

Spektrum pita lebar sebanyak 30 MHz ini akan digunakan operator untuk menggelar layanan generasi kelima (5G). Pita 2300 MHz dianggap terbaik untuk kawasan padat pengguna karena kapasitasnya tinggi, karena jarak antar-BTS 5G sangat rapat sehingga penggunaan ulang (reuse) frekuensi bisa dilakukan dengan efisien.

Dengan selesainya lelang, baik Telkomsel maupun Smartfren akan memiliki 40 MHz di spektrum 2300 MHz. Hanya saja bedanya, di 30 MHz yang mereka miliki sebelumnya itu berlaku nasional, sementara 10 MHz hanya berlaku di blok masing-masing.

Setyanto Hantoro, Direktur Utama PT Telkomsel mengatakan, investasi terbaru ini dilakukan dengan mempertimbangkan strategi pengembangan investasi dan bisnis yang matang seiring roadmap transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital. Tambahan spektrum, katanya, akan digunakan untuk memperkuat layanan pita lebar 4G LTE dengan memaksimalkan kapasitas dan mutu jaringan bagi pelanggan hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.

Selain itu juga akan digunakan untuk melanjutkan penerapan teknologi jaringan yang terbaru, 5G di Indonesia dalam waktu dekat. Anto yakin, keberhasilan ini akan mendukung penguatan ekosistem digital untuk industri kreatif, e-commerce dan mendorong transformasi digital di segmen UMKM.

Penguat bisnis digital

Telkomsel akan melanjutkan pembangunan BTS 4G LTE dengan memaksimalkan frekuensi 2300 MHz terutama di wilayah dengan trafik penggunaan layanan pita lebar yang tinggi. Tambahan 10 MHz ini baru bisa digunakan setelah proses penataan kembali (refarming) dan keluarnya izin pita frekuensi radio (IPFR) dari Kementeraian Kominfo agar alokasi yang dimiliki menjadi tersambung (contiguous) sehingga layanan lebih optimal.

Operator ini akan memenuhi kewajiban penyelenggaraan showcase jaringan 5G, pembangunan prasarana 4G/5G di lokasi wisata prioritas seperti Labuan Bajo, Mandalika, Likupang, Danau Toba dan Borobudur. Juga pembangunan prasarana 4G/5G di setidaknya di 25 persen kota/kabupaten yang telah tersambung jaringan serat optik dengan memaksimalkan alokasi pita frekuensi radio yang didapat itu.

Hingga saat ini ketersediaan spektrum frekuensi sangat terbatas sementara jumlah pengguna layanan pita lebar yang tumbuh terus, sehingga penambahan frekuensi walau hanya 10 MHz punya arti yang sangat tinggi. Bagi Telkomsel, tambahan ini sangat signifikan untuk terus menjadi penyedia digital connectivity, digital platform, dan digital services terpercaya di Indonesia.

Kemenangan mendapat 10 MHz di spektrum 2300 MHz, membuat Telkomsel kini memiliki pita frekuensi selebar 40 MHz di, selain 15 MHz di spektrum 2,1 GHz, dan 22,5 MHz di rentang 1800 MHz, serta pita selebar 15 MHz di rentang 800/900 MHz. Tambahan frekuensi akan menjadi penguat bagi landasan pengembangan bisnis digital yang dibangun, yang hingga triwulan 3 tahun 2020 telah tumbuh 10 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Hingga November lalu, Telkomsel telah menggelar lebih dari 233.000 BTS, dengan 105.000 di antaranya BTS 4G, yang menjangkau 95 wilayah populasi Indonesia. Sepanjang 2020, operator ini juga memokuskan pembangunan  lebih dari 25.000 jaringan khusus untuk  pita lebar 4G LTE.

Anak perusahaan Kelompok Telkom ini pada 2019 telah melakukan uji coba jaringan 5G di Batam untuk sektor industri. Sebelumnya mereka juga sukses menguji coba dan showcase jaringan 5G di perhelatan Asian Games 2018. *