Telkomsel 21 Tahun, Bikin Keren Indonesia

Sekarang orang Telkomsel boleh tepuk dada atas keberhasilan kerja mereka sehingga menjadi tulang punggung PT Telkom. Telkom menjadi harapan besar negara dari pemasukan berbagai macam pajak dan dividen. Ini belum dihitung dari kontribusi dalam mengembang tumbuhkan ekonomi daerah dibanding sebelum adanya layanan seluler.

PT Telkomsel memang dibangun dengan cucuran air mata dan darah para karyawan PT Telkom dibantu vendor perangkat semisal Siemens, Ericsson, PT Inti, dan Motorola. Telkomsel tidak tumbuh dengan manis seperti operator manja lainnya, semisal PT Satelindo – yang kemudian diakuisisi oleh PT Indosat – atau operator lain yang begitu saja mendapat frekuensi gratis dari pemerintah.

Resmi mengudara pada 31 Desember 1993 dari Pulau Batam, tiba-tiba saja Telkomsel menjadi rebutan berbagai pihak, termasuk mereka yang menyandang senjata. Pada tahun 1994, pemerintah menetapkan PT Telkomsel dimiliki oleh PT Telkom (51 persen) dan PT Indosat (49 persen).

Saat itu Indosat butuh basis pelanggan (customer base) karena akan menjadi BUMN yang go international. Padahal sebagai penjual jasa percakapan internasional, PT Indosat tidak punya basis pelanggan, beda dengan PT Telkom yang punya pelanggan.

Ada juga pemodal kuat, Kelompok Rajawali yang ingin masuk ke Telkomsel dan disetujui Menparpostel waktu itu, Joop Ave, lewat suratnya pada 20 Februari 1995. Mendapat perlawanan yang berbekal surat dari Departemen Keuangan yang sudah menetapkan berdirinya patungan Telkom-Indosat pada 31 Agsutus 1994 akhirnya niat itu ditolak.

Tetapi kemudian Menparpostel mengeluarkan lisensi operator seluler baru untuk Kelompok Rajawali dengan nama PT Excelcomindo Pratama. Operator ini kemudian hari dijual ke kelompok Axiata Malaysia dan berubah namanya jadi PT XL Axiata.

PT Telkomsel resmi berdiri pada 21 Mei 1995, lalu pada 1996 ditetapkan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) karena KPN (Koninklijke PTT Nederland) Belanda masuk dengan 17,28 persen saham. Namun meskipun sudah resmi, PT Telkomsel tidak boleh masuk wilayah Jakarta karena di Ibu Kota sudah beroperasi PT Satelindo milik anak Presiden Suharto dan terpaksalah ilmu makan bubur panas, Telkomsel memulai operasi dari kota-kota kecil.

Cara ini ternyata efektif, yang kemudian membuat Telkomsel berhasil mengudara di seluruh 27 ibu kota propinsi Indonesia hanya dalam waktu 18 bulan, dengan meresmikannya di Ambon, Propinsi Maluku pada 29 Desember 1996.

Hingga 1998, Telkomsel sudah menghabiskan uang pinjaman untuk membangun seribu BTS di seluruh Nusantara, dan sialnya, itu bertepatan dengan krisis moneter yang terjadi.

Moch. S. Hendrowijono

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled