WWW.SINYALMAGZ.COM – Untuk kedua kalinya WhatsApp bikin aturan yang membuat reaksi publik penggunanya bertanya-tanya. Dulu (kalau masih ingat) ketika WhatsApp naik daun dan menjadi aplikasi messenger terpopuler, hendak memberlakukan tarif berlangganan.
Ketika itu tahun 2016. Setiap pelanggan akan dikenai biaya 1 dolar untuk setahun. Murah namun membuat reaksi pengguna ingin pindah ke aplikasi chatting lainnya.
Namun kemudian kebijakan itu sirna tanpa ada respon apapun dari WhatsApp, sampai sekarang. Lalu, akhir tahun silam, akan memberlakukan registrasi ulang dengan mensyaratkan resgitrasi akun Facebook pengguna WhatsApp.
Reaksi ini membuat banyak pemerintah di berbagai negara bereaksi. Pro dan kontra terjadi di masyarakat dunia.
Meski Facebook adalah induk perusahaan, namun tidak semua pengguna WhatsApp memiliki akun Facebook atau akunnya sudah tidak aktif lagi. Begitu pula sebaliknya. Seperti kita tahu, secara teknis data pengguna WhatsApp jauh lebih presisi ketimbang Facebook. Penyerahan data pengguna WhatsApp ke Facebook memberi peluang kredibilitas data lebih sahih di Facebook.
Namun di sisi lain, juga ada pemaksaan semua pemilik WhatsApp harus punya akun Facebook. Meskipun juga tidak terkait dengan pemanfaatan data pengguna kedua aplikasi ini kelak kemudian.
Ketidakjelasan ini, membuat pengguna yang sudah merasa nyaman pun bergegas melakukan antisipasi. Lalu apa yang terjadi?
Mendadak aplikasi Telegram yang kini bermarkas di London itu melesat. Satu lagi yang tidak diduga, aplikasi Signal yang sempat jadi aplikasi paling populer ketika banjir protes BlackLivesMatter juga ikut naik.
Nikolai Durov, founder Telegram menyebut angka 500 juta pengguna aktif di Januari 2021. Jumlah pengunduh Signal dalam tempo tiga hari (12-14 Januari 2021) tiba-tiba mencapai 50 juta kali. Sebelumnya baru mencapai 10 juta. Boleh jadi ketika WhatsApp bikin aturan tersebut, lalu Signal dapat dukungan dari Elon Musk dan Edward Snowden, ikut mempengaruhi pelonjakan pengguna baru. Contohnya di Arab Saudi yang meraih 100 ribu pengguna baru Signal pada 7-8 Januari 2021.
Pengunduh baru aplikasi Telegram ditemui di Apps Store maupun Play Store. Bahkan kedua aplikasi ini adalah yang banyak terunduh di Play Stroe sepanjang Januari 2021.
Bagaimana dengan WhatsApp?
Memang tidak turun dan tidak menujukkan ada gelombang besar pengguna yang menutup aplikasi ini. Tetapi dalam kancah peningkatan jumlah atau pertumbuhan pengguna baru, WhatsApp telah dilewati oleh dua aplikasi. Celakanya ada Signal yang bak semut bagi WhatsApp.
Kebijakan WhatsApp yang semula akan berlaku sampai 8 Februari 2021, juga seperti hilang tak terdengar.(*)
[…] Baca juga: Telegram dan Signal Mendulang Untung, Mengangkangi WhatsApp […]