sinyal.co.id
Pergerakan ponsel-ponsel asal Tiongkok memang terbilang cepat. Dari awal kemunculan produknya hingga produk tersebut berstatus diskotinu (dihentikan produksinya). Tidak hanya terjadi pada Xiaomi saja, tetapi beberapa vendor adal Tiongkok juga seperti ini, misalnya Oppo.
Nah, isu legalitas Xiaomi yang beredar memang tiada akhir. Dari sekian banyak seri yang beredar di masyarakat, hanya beberapa saja yang ternyata berstatus resmi. Ponsel premiumnya, Xiaomi Mi5 yang sempat heboh itu tak kunjung masuk secara resmi ke Indonesia.
SINYAL sengaja mampir ke Erafone di lantai dasar ITC Roxy Mas.Di sana,para pramuniaganya meyakinkan bahwa mereka hanya menjual ponsel-ponsel resmi saja, termasuk juga Xiaomi. Benar saja, dari sekian banyak seri, toko tersebut hanya menawarkan 7 seri smartphone Xiaomi. Itupun 5 di antaranya sudah dihentikan produksinya. Yang saat ini masih tersedia adalah Xiaomi Redmi Note dan Xiaomi Redmi Note 3. Kedua ponsel ini sejatinya sudah mendukung koneksi 4G, tetapi dikunci karena terkendala peraturan yang diselenggarakan pemerintah. Walhasil, ponsel ini hanya bisa mengakses jaringan 3G saja.
Kebanyakan produk Xiaomi yang ditawarkan di toko berstatus garansi distributor. Bisa saja dibuka koneksi 4G-nya, namun dikhawatirkan bisa merusak software di dalamnya. Sementara itu, hanya ada satu seri saja yang koneksi 4G-nya tidak dikunci, yakni Xiaomi Mi4i. Sayangnya, sudah berhenti produksinya. Tetapi toh, itu semua tergantung dari konsumennya. Apakah mau atau tidak membeli ponsel Xiaomi bergaransi distributor. Kalau sudah kebelet, mau dikata apa? Pasti akan diboyong juga ke rumah. Yang penting sadar akan konsekuensinya.
Patardo
