WWW.SINYALMAGZ.COM – Nasib Facebook terus anjlok seiring dengan kebosanan orang terhadap aplikasi social media ini. Facebook tidak lagi dianggap sebagai pilihan utama kebanyakan orang untuk beraktivitas sosial digital, bahkan bukan lagi pilihan teratas para pengiklan.
Wearesocial bersama Hootsuite awal tahun ini memperkirakan platform satu ini akan mengalami stagnan. Namun berbeda dengan Instagram yang menunjukkan tren peningkatan. Bahkan GWK telah memastikan bahwa Instagram telah melampaui Facebook dalam hal penggunaan harian.
Akan tetapi Instagram pun (meski telah mencapai posisi kedua), masih berada di bawah WhatsApp. Kendati awalnya merupakan platform untuk pengirim pesan (chat messenger) namun WhatsApp telah dianggap setara dengan aplikasi social media lainnya.
Kemudian dari sejumlah media (baik social media maupun media mainstream online), tampaknya juga telah terjadi perubahan cara orang mencari informasi. Di tengah kebingungan masyarakat mendapatkan kebenaran informasi dan berita, WhatsApp muncul sebagai platform yang lebih dipercaya daripada Instagram dan Facebook.
Riset Dewan Pers bersama Fakultas Komunikasi Univ. Dr. Moestopo pada akhir tahun 2021 memetakan perubahan yang signifikan. Meskipun masih di bawah YouTube dan Twitter sebagai media yang digunakan untuk memastikan kebenaran, tetapi WhatsApp jelas punya arti sendiri bagi banyak orang.
Riset ini menunjukkan, jika ada 100 orang pengguna WhatsApp, maka mereka yang percaya berita benar yang muncul di WhatsApp sebanyak 20 orang. Lantas 43 orang lainnya cukup percaya. Hanya 7 orang saja yang mengaku tidak percaya.
Lalu, data lain menunjukkan dari 13 media (online dan social media), WhatsApp adalah media yang paling banyak diakses ketimbang platform lainnya.
Dalam satu bulan setiap orang rata-rata menghabiskan waktu sekitar 18 jam terlibat di WhatsApp. Artinya dalam sehari kira-kira setiap orang menghabiskan 30-45 menit.
Durasi ini nyaris sama dengan Facebook. Tetapi sedikit di bawah YouTube dan TikTOk yang memang menyajikan konten video dan membutuhkan waktu lebih lama.
Lalu mengapa WhatsApp menjadi pilihan social media (baik pemasaran maupun konten semata)?
AKURASI DATA
WhatsApp bagaimana pun menggunakan akses nomor telepon untuk mengaktifkan. Sehingga data lebih terverifikasi. Dengan pembatasan kepemilikan nomor SIM Card maka berisiko mengurangi kemungkinan fake users. Orang-orang yang tertarik dengan Anda akan dengan sukarela meminta menjadi follower dan Anda dapat segera memasukkan.
UP DATE
Setiap data yang dihadirkan di WhatsApp akan sampai ke tangan audiens, apapun itu. Bahkan lebih memungkinkan tersimpan di gadget pengguna WhatsApp. Maka setiap kali muncul up date atau notifikasi, maka segera tampil di gadget target pasar.
INTERAKTIF
Karena pada dasarnya platform chat messenger maka arus informasi konten akan berlangsung dan dapat langsung diterima oleh audiens. Setiap orang dapat menanggapi dan melakukan interaksi.
RESPONSIF
Karena itu pula, WhatsApp menjadi platform yang paling responsif. Ketika muncul pertanyaan atau keluhan dari audiens, maka Anda harus segera merespon. Terlambat atau bahkan tidak menjawab akan membuat audiens kecewa.
MUDAH MENGUKUR
Oleh sebab itu, untuk mengukur return of investment (ROI) atau bahkan ROAS (return of ad spend) jauh lebih mudah. Berapa biaya yang Anda keluarkan dan berapa telah terjadi pembelian dari orang-orang yang berada di kelompok WhatsApp. (*)
