SINYAL.co.id– Di negara asalnya, Jepang, brand smartphone Sharp ibarat Evercoss atau Advan di Indonesia. Kendati tak menuai sukses di retail global tetapi mereka menguasai pasar lokal. Salah satu keandalannya adalah riset mereka untuk memahami perilaku dan kebutuhan pasar lokal jauh lebih baik ketimbang brand global.
Sharp melirik kaum berusia tua yang sedang dilema ingin memiliki smartphone khususnya Android tetapi tak bisa meninggalkan kebiasaan lama. Salah satu kebiasaan itu adalah menekan tombol call atau pesan secara langsung dan berupa tombol konvensional. Maka jadilah sebuah smartphone Android (minus tombol keypad tentu saja) yang telah memakai OS Marshmallow (v 6.0) tetapi tidak dilengkapi tiga tombol Android umumnya (Home, Back dan Menu). Sebagai gantinya adalah tombol Call, Home dan Message.
Itulah wujud seri Sharp Basio2. Smartphone dengan layar berukuran 5 inci ini memiliki memori ROM sebesar 16 GB dan RAM 2 GB. Para usia lanjut bisa menjejalkan banyak foto ke memori esternal hingga 200 GB.
Untuk memotret Sharp Basio2 dilengkapi sebuah kamera utama resolusi 13 MP yang disertai cover slide. Mereka yang sudah sepuh umumnya lebih suka merekam obyek dengan cara menekan tombol konvensional pula. Nah, di samping kanan, sebuah tombol berbentuk bulat siap membantu segmen ini.
Sharp Basio2 juga telah mendapat sertifikasi IP yaitu IP55/58. Kapasitas baterainya sebesar 2.810 mAh. Dengan sedikit gubahan, Sharp mampu memanjakan kaum usia lanjut di negeri ini, yang rata-rata umur produktivitasnya bisa mencapai 80 tahun. (*)
