SINYALMAGZ.com – Sebuah sekolah atau camp yoga populer di daerah Koh Phangan, Thailand, tengah menjadi perbincangan publik dunia. Pasalnya, alih-alih menawarkan latihan yoga, tempat ini justru disorot karena dilaporkan jadi sarang pelecehan seksual massal.
Parahnya lagi, pelaku pelecehan seksual tak lain adalah sang pendiri sekolah tersebut, yaitu seorang pria asal Rumania bernama Narcis Tarcau.
Di sekolah tersebut, Narcis Tarcau merupakan guru utama. Keberadaannya kini tidak diketahui rimbanya. Pihak imigrasi Thailand sendiri meyakini bahwa Tarcau telah kabur meninggalkan Thailand melalui jalur darat.
Dilansir dari Bangkok Coconuts, Kamis (13/9/2018), kabar ini menjadi kehebohan tersendiri, karena sekolah yoga tersebut cukup populer di kalangan turis yang datang ke Thailand.
Tempat ini sudah didirikan sejak 15 tahun lalu oleh Tarcau. Bahkan, review tentang tempat ini bisa dengan mudah ditemukan di situs TripAdvisor.
Mantan murid yang kini menjadi guru senior di sekolah yoga tersebut, yakni Flavia Tibucheski, mengungkap kebanyakan murid terpesona dengan Tarcau yang karismatik. Para murid bahkan ada menganggapnya sebagai dewa.
“Dia suka bicara blak-blakan, memaki, sehingga orang melihatnya sebagai pria yang lucu. Kami menganggap dia pria pemberontak, dan itu buat kami sesuatu yang keren.”, ujar Tibucheski.
Karena menganggap Tarcau sebagai sosok guru dan panutan, maka semua muridnya pun melakukan segala ajarannya. Namun sayang, ajaran Tarcau kebanyakan hanya soal seks semata.
Sementara murid senior lainnya bernama Nancy Miller, mengungkap penyimpangan yang terjadi di tempat tersebut.
“Semua pesan dia kepada murid selalu melibatkan seks. Seks adalah jawaban terhadap semua masalah, baik itu secara psikologi, spiritual, emosional, maupun fisik.”, kata Miller, seperti dikutip dari Bangkok Coconuts.
Nancy Miller bahkan ingat betul pesan yang diberikan oleh Tarcau kepadanya.
“Nancy, kau harus memberikan jiwa ragamu pada pria, kau harus menggoda mereka dengan matamu, dan punya pasangan sebanyak mungkin dari zodiak yang berbeda-beda.”, kata Nacy, menirukan ucapan gurunya itu.
Menurut Tarcau, itu adalah satu-satunya jawaban untuk mencari pasangan hidup.
Seorang murid lainnya, Ava (nama samaran), mengaku merasa ditekan di tempat itu oleh Tarcau. Dia mengatakan, sudah menjadi objek seks oleh Tarcau selama 2 tahun di sana.
“Aku merasa tak punya pilihan lain. Aku merasa aku butuh obat, dan dia meyakinkanku, bahwa dialah satu-satunya obat bagiku.”, ujar Ava.