NAKHODA operator telekomunikasi tertua di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom), beralih, dari Alex Janangkih Sinaga ke Ririek Ardiansyah. Sama dengan Alex, Ririek sebelumnya adalah Direktur Utama PT Telkomsel, anak BUMN PT Telkom.
Ririek menjabat Dirut PT Telkomsel hampir 4,5 tahun sejak Januari 2015 dan mendapat jabatan baru sesuai hasil RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) PT Telkom Jumat (24/5) lalu. Hingga RUPS PT Telkomsel berikut, yang pesertanya hanya PT Telkom (pemilik 65 persen saham PT Telkomsel) dan Singapore Telecom (35 persen saham), Ririek masih menangani PT Telkomsel.
Selama kepemimpinan pria lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) ini Telkomsel menunjukkan keberhasilan mengukuhkan sebagai operator nomor satu di Indonesia. Bahkan Telkomsel tercatat menjadi operator besar keenam di dunia, yang terakhir ini jumlah pelanggannya sebanyak 168 juta, mengalahkan lima operator seluler lain di Indonesia.
Meskipun jumlah pelanggan dan keuntungan perusahaan menyusut akibat kebijakan registrasi tahun 2017-2018, tetap saja Telkomsel berhasil melaksanakan reformasi dari sekadar operator telekomunikasi seluler menjadi perusahaan telekomunikasi digital. Telkomsel di zaman Ririek Ardiansyah mengakselerasi negeri dengan mengembangkan ekosistem digital, mengandalkan pengoperasian 197.000 BTS (base transceiver station), yang 147.000 di antaranya merupakan BTS pita lebar (broadband) 3G dan 4G.
Transformasi dilakukan dengan mengembangkan teknologi 4G ke 4G LTE lalu meningkat ke generasi 4,5G LTE Advance, kemudian beranjak ke LTE Advance Pro atau 4,9G. LTE 4,9G mengusung teknologi massif MIMO (multiple in multiple out), sehingga mampu memancarkan kapasitas berlipat ganda dari sebelumnya, lewat 64 antena pengirim (transmitter) dan 64 antena poenerima (receiver) atau dikenal dengan 64T64R.
Sebelum menjabat Dirut Telkomsel lalu Dirut PT Telkom, Ririek pernah menjadi direktur international carrier service di PT Telekomunikasi Indonesia International (PT Telin). Kariernya di anak perusahaan PT Telkom ini melejit sampai posisi presiden direktur pada tahun 2011 sampai 2012.
Kemudian Ririek ditarik kembali ke induknya, PT Telkom dan menjabat direktur Wholesale & International Service, hingga diangkat menjadi Dirut PT Telkomsel pada tahun 2015. ***