WWW.SINYALMAGZ.COM – Entah apa namanya, bahkan gagasan Google dengan menawarkan membaca media lewat Google News akhirnya putus di tengah jalan. Google News yang berisi berbagai replika digital dari media ternama (khususnya majalah-majalah kelas dunia) ternyata tak cukup melebarkan daftar panjang uang masuk Google.
Mungkin memang disrupsi media tidak dalam arti membuat replika yang faktanya tetap menampilkan media seperti versi cetak. Dan konsumen sudah malas membaca media-media demikian, kecuali media online.
Inilah keputusan di awal tahun 2020 dari Google. Kegagalan Google mengelola layanan yang mereka miliki bukan pertama kalinya terjadi di Google News. Beberapa bahkan surut, termasuk –jika masih ingat- Google Plus dan Google Talk.
Pelanggan yang sudah terlanjur membayar beberapa media, Google memastikan akan mengembalikan. Mereka menjanjikan paling lama 30 hari.
Tim Google News bahkan telah menmbuat surat terbuka kepada pelanggan secara resmi.
Ini menandai akhir dari apa yang dimulai sebagai aplikasi Play Magazines pada 2012. Kemudian diubah namanya menjadi Play Newstand. Sampai berikutnya dimasukkan ke dalam Google News.
Singkat kata, ini adalah tipikal siklus pengembangan aplikasi Google: luncurkan sesuatu, kemudian rebranding, dan kemudian jadikan itu bagian dari sesuatu yang lain. Jika gagal, ya bunuh saja!
Persis seperti nasib banyak media di Indonesia. Tak gampang mengelola media. (*)