SINYALMAGZ.com – Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan selama dua tahun terakhir mengungkap masalah utama pada Android. Di mana hasil studi tersebut mengungkapkan bahwa aplikasi-aplikasi berbahaya merupakan masalah signifikan yang ada pada Android.
Padahal, Google sendiri telah melakukan berbagai hal untuk meningkatkan keamanan bagi penggunanya.
Tim peneliti dari Data61, bagian dari University of Sidney dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), membuat sistem analisis aplikasi canggih yang mengandalkan jaringan bernama “Convolutional” untuk memindai aplikasi dan menentukan kesamaan, termasuk ikon aplikasi.
Aplikasi-aplikasi berbahaya, termasuk kloningan yang berupaya melakukan metode scam terhadap pengguna maupun perangkat, biasanya menggunakan ikon yang menyerupai aplikasi populer. Hal itu guna menipu pengguna agar mau mengunduhnya.
Penelitian ini juga bergantung pada performa pemindaian anti-malware VirusTotal. Termasuk pemeriksaan izin dan pustaka iklan pihak ketiga untuk melihat aplikasi yang merusak perangkat yang dipasangi.
Sebagaimana dikutip dari laman Softpedia, Rabu (26/6/2019), hasil penelitian tersebut, dari satu juta aplikasi yang diperiksa, ada sekitar 50 ribu aplikasi yang menyertakan kesamaan dengan aplikasi populer di Play Store.
“Kami menemukan 2.040 pemalsuan potensial yang mengandung malware dalam 49.608 aplikasi yang menunjukkan kemiripan tinggi dengan salah satu dari 10 ribu aplikasi populer teratas di Google Play Store.”, demikian menurut penelitian tersebut.
Tak hanya itu saja, tim peneliti juga menemukan 1.565 pemalsuan potensial yang meminta lima izin berbahaya tambahan dari aplikasi asli.
Meski demikian, kabar positifnya, 35 persen aplikasi yang ditandai sebagai aplikasi berbahaya tidak lagi tersedia di Google Play Store.
Kemungkinan hal ini karena Google telah menghapus aplikasi-aplikasi tersebut setelah menemukan ancaman potensial. Hanya saja, 65 persen aplikasi berbahaya tersebut masih ada di toko aplikasi.
Untuk itu, pengguna perlu lebih berhati-hati terhadap aplikasi-aplikasi yang ada sebelum mengunduhnya.
Beberapa cara perlindungan di antaranya adalah mengecek ikon, deskripsi, dan review aplikasi dari pengguna lain, sebelum mengunduh aplikasi tersebut.
Sejumlah Perangkat Android Murah Terinfeksi Malware Trojan
Sebelumnya, Google mengonfirmasi bahwa ada sejumlah perangkat Android yang terinstal malware sejak dari pabrik.
Malware yang dimaksud rupanya adalah Trojan Triada, dan ditemukan di sejumlah perangkat Android murah, sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Rabu (26/6/2019).
Konfirmasi dari pihak Google ini pada dasarnya mengakui bahwa sejumlah perangkat Android telah dikompromikan oleh malware dan merupakan bagian dari serangan rantai pasokan.
Ini artinya, sejumlah perangkat Android telah dikompromikan bahkan sebelum perangkat mencapai konsumennya. Di mana setiap penggunaan selanjutnya dari smartphone dan aplikasinya berpotensi membuat peretas mengakses konten dan data-data yang ada di smartphone.