VIRAL! Relawan Asing Mengaku Diusir Dari Palu Oleh BNPB

SINYALMAGZ.com – Sejumlah relawan asing yang menangani korban gempa bumi dan tsunami di Palu mengaku telah diusir oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka mengaku diusir dengan alasan tenaga mereka tidak dibutuhkan.

Kabar pengusiran relawan asing itu pun viral di media sosial dan menjadi sorotan dunia, bahkan sempat diberitakan oleh media internasional.

Pengusiran tersebut dialami oleh aktivis LSM asal Afrika Selatan, Gift of the Givers.

Ahmed Bham, selaku ketua tim Gift of the Givers, mengaku mendapat kabar bahwa Indonesia melarang anggota Urban Search and Rescue Team (USAR) mengangkut jenazah korban.

“Semua anggota tim USAR harus kembali ke negaranya masing-masing. Mereka tidak dibutuhkan di Indonesia.”, ujar Ahmed, dalam wawancara video kepada AFP, Rabu (10/10/2018).

Ahmed mengaku mereka sering menangani bencana besar, namun baru kali ini mereka mendapat perlakuan seperti ini.

“Saya tidak mau basa-basi, tapi di sana (Palu) seperti ‘Kalian tidak bisa bekerja disini, kalian tidak bisa melakukan ini, kalian tidak bisa melakukan itu (penanggulangan)’. Kami tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya di bencana besar lainnya.”, ujarnya.

Padahal Ahmed menyatakan bahwa relawan yang dikirim ke Indonesia bukan tanpa kualifikasi.

“Kami memiliki tim SAR yang sangat berpengalaman dengan peralatan khusus. Saya ingin menggunakannya.”, tutur Ahmed dengan nada kecewa.

Dikatakan, USAR yang beranggotakan 27 orang tiba dari Johannesburg tiga hari silam. Dia mengaku sudah menghabiskan banyak waktu untuk datang ke Palu.

Mereka yakin, kemampuan yang dimiliki bisa membantu korban gempa dan tsunami. Namun niat baik itu justru berbuah pahit.

Klarifikasi dari BNPB

Terkait bantuan relawan asing, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, akhirnya memberikan penjelasan.

Dilansir dari laman Kompas.com, Sutopo mengungkapkan memang ada larangan bagi relawan asing untuk ikut terjun secara langsung dalam penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.

Sutopo menuturkan, alasan larangan tersebut karena relawan asing memiliki kultur kerja yang berbeda dari Indonesia.

“Relawan asing diatur, tidak bisa nyelonong seenaknya ke mana-mana. Karena beda kultur, bahasa, dan lainnya. Hal itu biasa terjadi, diatur di semua negara.”, ujar Sutopo di kantor BNPB di Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Meski demikian, relawan maupun organisasi masyarakat luar negeri yang ingin memberikan bantuan untuk bencana Sulawesi Tengah tetap difasilitasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled