WWW.SINYALMAGZ.COM – HTC boleh mencibir Zoom, Google Meet atau Facebook Rooms. Bahwa mereka dengan kekuatan video conference-nya sudah ketinggalan zaman.
Hari ini dan ke dengan adalah dunia dan kehidupan virtual. Manusia digiring untuk hidup efektif lewat teknologi, melalui apa yang disebut virtual reality (VR). Dan, wabah Covid-19 secara tidak langsung ikut memicu tren dan pengembangan teknologi VR itu sendiri.
HTC Vive, produk andalan yang pintar dari HTC Corporation berupa kacamata VR barangkali tadinya didedikasikan hanyu untuk menikmati hiburan seperti bermain game, nonton film atau video digital lainnya.
Kini, sejak banyak perusahaan harus melakukan meeting atau launching dan dihadang oleh wabah virus, online adalah satu-satunya cara demi menjaga jarak. HTC dengan perangkat HTC Vive-nya lalu mengolah dan mengkreasikan dalam kebutuhan pertemuan itu.
Jadi teknologi yang dibawa sudah barang tentu sangat berbeda. Tidak ada tatap muka di layar sebagaimana video call. Namun seluruh peserta rapat berada di sebuah tempat rapat dengan masing-masing ada di situ dalam rupa virtual.
Apa yang dapat dilakukan? Persis seperti sebuah rapat saja. Anda bisa berbicara, mempresentasikan beragam format (bahkan akan diintegrasikan ke Microsoft OneDrive) ada di sana. Tak hanya itu, aplikasi yang diberi nama Vive Sync ini memungkinkan menampilkan peragaan 3D. Umpamanya ketika digelar perilisan smartphone, produk ini bisa terlihat dan “disentuh” secara virtual.
Aspek pertama dari platform VR yang berbeda dari video confrence adalah penggunaan avatar yang dipersonalisasi. Setiap orang bisa membuat avatar dan harus.
Avatar ini adalah seluruh tubuh dan dapat menyampaikan bahasa tubuh saat presentasi. Membuat avatar Anda dimulai dengan selfie. Aspek penyesuaian seperti fitur wajah, tipe tubuh, dan pakaian dimungkinkan, dengan lebih banyak opsi tersedia pada pembaruan di masa mendatang.
Vive Pro Eye akan dapat melacak pergerakan mata ke ruang virtual. Ada pembicaraan tentang pelacakan bahasa tubuh alami juga berkat “sistem pelacakan IK” platform sendiri. Ada juga pena 3D untuk membuat catatan, Anda dapat mengambil tangkapan layar, dan Anda dapat merekam presentasi juga.
Tapi untuk bisa menggunakan Vive Sync diperlukan perangkat HTC Vive. Sementara harga HTC Vive lengkap satu set (headset, wireless controller dan aksesori) terhitung masih mahal, sekitar Rp 10,5 jutaan.
Anda bisa mencoba versi Beta-nya di: https://enterprise.vive.com/us/solutions/vive-sync/?_ga=2.146018420.1515734071.1588310987-1411610247.1588310987
Penasaran? Simak videonya: https://youtu.be/TnNC1rm5N6Y