Ingin Hidup Abadi, Pria Ini Unggah Otaknya ke Komputer

SINYALMAGZ.com – Meski sudah bergelimang harta, seseorang umumnya tidak pernah puas. Bahkan, tidak sedikit pula dari mereka ingin hidup abadi. Seperti yang dilakukan oleh miliarder asal Amerika Serikat ini.

Dikutip dari Daily Mirror, Minggu (25/11/2018), seorang miliarder asal AS telah membayar sebuah startup sebesar U$ 10.000 atau Rp 137 juta untuk “membunuhnya”, lalu kemudian melestarikan otaknya dengan cara mengunggahnya ke komputer.

Sam Altman, pria berusia 32 tahun tersebut telah resmi membayar untuk daftar tunggu di Nectome, sebuah startup yang menjanjikan bisa melestarikan otak manusia dan mengunggahnya ke komputer, untuk memberi kesadaran hidup yang kekal.

Dengan cara ini, Sam Altman berharap suatu hari nanti otaknya akan diunggah ke komputer. Sehingga dia dapat “hidup” secara digital selamanya.

Sam Altman, miliarder yang ingin otaknya diunggah ke komputer.

Dari metodenya, perusahaan bisa memastikan, “100% sukses”.

Tetapi bagi Altman, yang menciptakan program Y Combinator dan mendanai perusahaan pemula, seperti yang dia katakan kepada MIT Technology Review, dia yakin pikiran akan bisa di-digitalkan.

“Saya menganggap otak saya suatu hari akan diunggah ke Cloud (komputasi awan).”, katanya.

Dan dia tidak sendiri. Ada 24 orang lainnya yang juga telah membayar untuk bergabung dengan daftar tunggu di Nectome.

Perusahaan itu pada dasarnya mengusulkan untuk “membalsem” otak manusia (saat masih hidup), dengan maksud untuk mengunggahnya ke komputer. Dan suatu saat, jika teknologi telah memungkinkan, maka otak manusia dapat hidup secara digital selamanya.

Solusi kimia sekarang bisa melestarikan tubuh selama ratusan atau ribuan tahun, sehingga ilmuwan bisa memindai otak yang tersimpan, dan membuatnya terlahir kembali sebagai simulasi komputer.

Tetapi karena prosesnya membutuhkan otak segar, maka bahan kimia pembalseman perlu dipompa ke klien saat mereka masih hidup. Sehingga hal itu akan membunuh mereka secara efektif.

“Pengalaman pengguna akan identik dengan bunuh diri yang dibantu dokter.”, kata pendiri Netcome, McNeftre, yang seorang ilmuwan komputer.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled