WWW.SINYALMAGZ.COM – Indosat Ooredoo menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menjalankan uji coba lapangan OpenRAN (-radio access network) yang mencakup pembuktian konsep (proof of concept) dan pengujian fungsional. Uji coba lapangan ini dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Maluku sejak Maret sampai akhir April.
Uji coba ini merupakan upaya Indosat Ooredoo meningkatkan dan memperluas jaringan 4G berkualitas video (video grade network) untuk memberikan layanan internet yang semakin baik kepada pelanggannya. Uji coba didukung Grup Proyek OpenRAN Telecom Infra Project (TIP) dan Parallel Wireless.
Teknologi OpenRAN mendukung antarmuka RAN agar dapat dioperasikan secara terbuka untuk konektivitas antar-perangkat keras dan lunak dari vendor telekomunikasi yang berbeda. Kemampuan disaggregation OpenRAN bisa menekan biaya penyediaan jaringan yang dapat menjadi solusi bagi operator seluler dan pemerintah untuk mempercepat perluasan jaringan 4G ke wilayah pedalaman Indonesia termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Pembangunan dengan OpenRAN lebih cepat, lebih efisien dan fleksibel dibanding dengan cara konvensional. “Penggelaran jaringan 4G berkualitas video dengan OpenRAN akan berkontribusi positif bagi percepatan pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia,” kata Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Medhat Elgusseiny.
BACA JUGA: Indosat Ooredoo Akan Uji Coba OpenRAN
Uji coba lapangan menjadi langkah signifikan menuju adopsi OpenRAN di Indonesia, melalui validasi dari solusi Parallel Wireless terhadap kebutuhan yang disampaikan Indosat Ooredoo kepada Grup Proyek OpenRAN TIP. “Hasil uji coba ini akan menjadi sarana pembelajaran bagi komunitas TIP OpenRAN dan membuat kemajuan lebih lanjut untuk memperluas adopsi teknologi OpenRAN secara global,” ujar David Hutton, Chief Engineer TIP.
Indosat Ooredoo, kata Anuj Sharma, Direktur Penjualan Parallel Wireless, jadi operator seluler pertama Indonesia yang menjalankan validasi lapangan teknologi LTE 900 berbasis cloud yang canggih dalam arsitektur OpenRAN. Mereka berhasil memberikan kualitas jaringan 4G yang sama dengan RAN konvensional.
22 Mbps di jaringan 900Mhz
Uji coba lapangan akan dilakukan satu bulan penuh untuk melihat kinerja dan keandalan perangkat OpenRAN yang dihubungkan dengan peralatan RAN konvensional lainnya. Data statistik yang diperoleh menunjukkan, OpenRAN berhasil memenuhi kriteria indikator kinerja utama (KPI) sesuai standar 3GPP Release 15 yang berlaku global, dan siap mengadopsi teknologi masa depan.
Koneksi data yang didapat pengguna dalam melakukan aktivitas internet juga sangat baik, streaming video dari YouTube dan aktivitas panggilan video berjalan lancar tanpa buffering, aktivitas mengunduh dan mengunggah bisa dilakukan dengan cepat. Kemampuan perangkat OpenRAN menghasilkan kecepatan unduh hingga 22 Mbps di jaringan 4G LTE 900 MHz dengan lebar sprektrum frekuensi 5 MHz itu setara dengan kinerja perangkat RAN konvensional lainnya.
Medhat yakin, semakin banyak masyarakat Indonesia terjangkau jaringan 4G berkualitas video Indosat Ooredoo, semakin besar potensi penggerakan sumber daya perekonomian nasional untuk #BisaBangkitBersama di masa penuh tantangan ini.
Sementara Telecom Infra Project (TIP) adalah komunitas global perusahaan dan organisasi yang mendorong solusi infrastruktur untuk memajukan konektivitas global karena separuh populasi dunia masih belum tersambung ke internet. Bagi mereka yang tersambung pun, konektivitas seringkali tidak mencukupi sehingga akses terbatas ke banyak manfaat konsumen dan komersial yang disediakan oleh internet, dan berdampak pada pertumbuhan PDB secara global.
Kurangnya fleksibilitas dalam solusi saat ini yang diperburuk terbatasnya pilihan penyedia teknologi, membuat operator kesulitan membangun dan meningkatkan jaringan secara efisien. Didirikan pada tahun 2016, TIP adalah komunitas dengan beragam peserta yang mencakup ratusan perusahaan, mulai dari penyedia layanan dan mitra teknologi, hingga integrator sistem dan pemangku kepentingan konektivitas lainnya.
TIP bekerja sama mengembangkan, menguji, dan menerapkan solusi terbuka, terpilah, dan berbasis standar yang memberikan konektivitas berkualitas tinggi yang dibutuhkan dunia. Sekarang dan dalam beberapa dekade mendatang.(*)