“Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta menggunakan data jumlah pelanggan jasa telepon selular (mobile subscription) sebagai indikator variabel perilaku penggunaan mobile internet,” ujar Prof. Bambang Riyanto, LS, M.B.A, Ph.D, Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomika & Bisnis (P2EB), Fakultas Ekonomika & Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bambang menambahkan dalam riset ini secara garis besar fenomena mobile internet dapat dikelompokkan ke dalam tiga dimensi, teknologi, dan lingkungan sosial, perilaku dalam menggunakan mobile internet, dan dampak sosial dan ekonomi dari mobile internet.
Riset ini juga menemukan temuan lain bahwa mobile internet merupakan sebuah kebutuhan dan membentuk mindset gaya hidup masyarakat.
Masyarakat dinilai telah mengalami overdosis dalam penggunaan mobile internet di mana dijumpai fenomena bahwa mobile internet telah mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat.
Di sisi lain kekuatiran utama tentang overdosis ini disasarkan pada anak-anak generasi Z, kemampuan berkomunikasi yang menurun, social skills yang menurun bila dibandingkan dengan generasi X maupun generasi Y.