WWW.SINYALMAGZ.COM – Reaksi Facebook memblokir seluruh konten berita di Australia akhirnya ditanggapi pemerintah negeri Kanguru. Bahkan CEO Facebook Mark Zuckerberg turun tangan dan berdiskusi dengan pejabat Australia, Josh Frydenberg. Facebook sepakat membolehkan berita kembali ke platformnya.
“Setelah diskusi lebih lanjut dengan pemerintah Australia, kami telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan kami mendukung penerbit yang kami pilih, termasuk penerbit kecil dan lokal,” kata Campbell Brown, kepala divisi Kemitraan Berita Global Facebook, dalam sebuah pernyataan.
Facebook akan membawa berita kembali ke Australia bukan karena lumer. Namun karena mendapat konsesi yang cukup dari pemerintah. Frydenberg dan Menteri Komunikasi Australia Paul Fletcher berjanji membuat perubahan pada News Media Bargaining Code, RUU yang diperdebatkan, yang mereka yakinkan akan memperkuat penerbit regional dan kecil dimana banyak yang kolaps.
Tidak hanya para akun para penerbit (baik lokal maupun global), sejumlah akun pemerintah terkait informasi pun juga dihapus. Sebut saja Bureau of Meteorolgy dan South Australia Health.
Berdasarkan RUU yang diusulkan, Facebook dan Google diwajibkan bernegosiasi dengan penerbit lokal mengenai pembayaran konten berita yang muncul di feed Facebook dan hasil pencarian Google. Jika tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai dalam 90 hari, arbiter yang ditunjuk pemerintah akan memberikan kesepakatan kompensasi yang mengikat.
News Media Bargaining Code telah dirancang selama bertahun-tahun. Setelah diolah oleh pengawas persaingan usaha, materinya lalu masuk ke DPR pada bulan Desember. Pada akhir Januari, komite senat memulai penyelidikan kelayakannya, pada saat itu Google mengatakan akan memblokir Australia dari menggunakan mesin pencari jika RUU itu menjadi undang-undang.
Google khawatir akan dipaksa untuk membayar tautan dan cuplikan berita yang muncul setelah permintaan pencarian. Setelah komite senat merekomendasikan pengesahan RUU tersebut melalui parlemen, Google mengambil sikap yang lebih berdamai.
Melalui News Showcase, sebuah fitur pada aplikasi News-nya yang menyoroti cerita-cerita dari outlet yang berpartisipasi, ia menandatangani kesepakatan dengan Seven West dan Nine Entertainment yang dilaporkan bernilai lebih dari 23 juta dolar (sekitar Rp 324 miliar) setiap tahun. Ketika Google menandatangani perjanjian dengan penerbit Australia, Facebook tampaknya memilih opsi lain dengan “menjatuhkan nuklir”, demikian istilah warga Australia.
Facebook begitu kuat dalam proses negosiasi tersebut. Bahkan mereka pun sepertinya tidak diperlakukan seperti halnya Google yang sudah bermurah hati. (*)