Pelanggan dan Pendapatan Operator Turun

 Menaikkan Tarif Data

Ketika operator mengaku ada sebanyak 372 juta nomor pelanggan aktif (unique mobile user) di Indonesia, data Kementerian Kominfo justru hanya 245 juta. Jika berpatokan pada hitungan internasional jumlah pelanggan sebenarnya hanya sekitaran 67 persen dari nomor yang aktif, maka pelanggan seluler Indonesia sebenarnya kurang dari 180 juta.

Acapkali jumlah pelanggan operator sebenarnya tidak sebesar yang diumumkan, sehingga akhirnya berdampak pada hitungan ARPU (average revenue per user – pendapatan rata-rata dari tiap pelanggan) menjadi kecil.

Pendapatan berdasarkan rilis operator, ARPU PT Telkomsel turun dari Rp 44.000 pada paruh pertama 2017 menjadi Rp 35.000 pada triwulan pertama 2018 dan naik jadi Rp 36.000 pada paruh pertama tahun ini. PT XL Axiata melaporkan angka Rp 31.000, Rp 30.000 dan Rp 34.000 pada periode sama. Sementara PT Indosat Ooredoo berturut-turut Rp 22.500, Rp 12.400 dan Rp 14.300.

Penurunan pendapatan setahun terakhir disikapi operator dengan mulai menaikkan tarif data setelah tidak tahan dengan kebijakan promosi mereka sendiri yang membuat data di Indonesia termurah di dunia. Operator berharap kenaikan tarif akan mendongkrak pendapatan, seperti Indosat yang tahun 2017 bisa mendapat Rp 25 triliun, akan mencoba meraih kembali dengan menaikkan tarif bervariasi untuk macam-macam layananannya.

Namun demikian operator tampak belum percaya diri untuk menaikkan tarif. Mereka tidak mengumumkan secara terbuka kenaikan tarif yang dilakukan bertahap sampai akhir tahun.

 Bagaimana mengatasi persoalan ini?        

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine