WWW.SINYALMAGZ.COM – PAMERAN sejarah Ibu Kota Jakarta diwarnai penuturan lewat tampilan hologram tiga dimensi yang diciptakan oleh Adi Panuntun, yang bisa dinikmati masyarakat di acara Monas Week di kolong Monas (Monumen Nasional) hingga 31 Juli 2019. Jakarta memiliki sejarah panjang sejak zaman sebelum kolonialisme ketika namanya masih Sunda Kelapa, lalu oleh penjajah Belanda diganti nama jadi Batavia, kemudian Jayakarta dan Jacatra, dan di zaman kemerdekaan hingga sekarang namanya tetap, Jakarta.
Monas merupakan salah satu tujuan wisata utama baik dari sekitaran Nusantara maupun wisatawan asing, yang hingga akhir Juni lalu dikunjungi 1,5 juta wisatawan domestik dan 10.000 wisatawan mancanegara. Pameran hologram ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.
Menurut Deputi Gubernur DKI Sutanto Suhodo, pameran hologram mengambil tema perjuangan bangsa yang penting diketahi oleh generasi muda yang tidak pernah tahu misalnya apa itu Rapat di Stadion Ikada pada 19 September 1944. Stadion Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) sudah tidak ada dan kini jadi Lapang Monas.
Monas kini sudah menjadi tempat ideal warga dan wisatawan untuk mendapat cuplikan informasi sejarah nasional Indonesia. Sutanto berharap pameran hologram makin menumbuhkan rasa cinta warga terhadap bangsa ini.
Tanpa ada pameran hologram pun, pengunjung Monas bisa mendapat gambaran sejarah bangsa dari diorama yang sudah ditampilkan sejak abad lalu. Dan, hologram bisa menampilkan sejarah secara digital yang mampu menyampaikan berita inspiratif.
Pameran sejarah digital dibuka setiap hari dalam enam kali penampilan, setiap kali tayangan hologram berdurasi 25 menit, selang dua jam dari pukul 11.00 hingga 19.00. ***