SINYAL.co.id- Indonesia Smart City Forum 2016 yang bakal digelar 2-3 September di Bandung bakal dihadiri oleh para kepala daerah kota dan kabupaten se-Indonesia. Di beberapa negara, biasanya mengoptimalkan penggunaan aplikasi berbasis mobile khususnya yang dapat digunakan oleh masyarakat kotanya. Ini karena sebagian besar warga sebuah kota di Indonesia sudah memiliki smartphone.
Menurut Ridwan Kamil, walikota Bandung, saat ini di kota kembang ini saja sudah tersedia lebih dari 300 aplikasi yang mendukung pelaksanaan kota cerdas. Aplikasi-aplikasi ini terdiri dari berbagai kategori. Baik yang menghubungkan antara pemerintah dengan warga, warga dengan warga, juga warga dengan pelaku bisnis dari berbagai macam sub bidang.
Namun, sebelum memiliki lebih banyak aplikasi, sebenarnya sudah tersedia aplikasi yang dapat digunakan oleh segenap komponen (warga, pemerintah dan swasta) di daerah. Bahkan dijamin tak perlu mengeluarkan biaya besar.
Apa saja aplikasi yang dapat digunakan saat ini juga?
PELAPORAN REAL TIME
Aplikasi: Qlue, Twitter, Lapor!
Provinsi DKI menggunakan Qlue. Sementara ada aplikasi Lapor! (Layanan Aspriasi dan Pengaduan Online Rakyat) yang digunakan Pemkot Bandung. Tetapi dengan Twitter sebenarnya sudah cukup. Dengan kata lain, pemda belum perlu mengeluarkan biaya untuk CCTV misalnya.
Dengan aplikasi di atas, seluruh laporan dapat diterima oleh aparat yang sedang bergerak (termasuk polisi pamongpraja) bahkan terbuka bagi warga. Twitter selain dapat mengirimkan foto dan teks, juga video dan live menggunakan Periskop.
Yang penting pengelola media sosial musti paham dengan tagar yang spesifik. Sehingga setiap pelaporan tak saling simpang siur. Misalnya: #banjirastina (untuk info banjir), #sampahastina (laporan sampah), dll. (*)
INTERAKSI ANTARAPARAT
Aplikasi: WhatsApp
Cara termudah untuk melakukan koordinasi antaraparat pemerintah adalah menggunakan media chat messenger. WhatsApp tentu paling mudah dan bisa memuat hingga 500 member dalam satu grup. Menggunakan WhatsApp yang menyediakan format berbagi seperti teks, dokumen, foto, video, audio, lokasi hingga share kontak, akan memangkas proses koordinasi yang lama dan membutuhkan keputusan cepat.
Bahkan, untuk keperluan seperti approval surat atau administrasi lain, WhatsApp layak diandalkan. Seorang pimpinan juga bisa mengontrol stafnya maupun melakukan instruksi. (*)
DISKUSI ANTARWARGA
Aplikasi: Facebook
Facebook adalah sarana yang tepat bagi seluruh komponen daerah untuk saling berdiskusi secara realtime. Selain tentu saja ada berbagai menu yang dapat dioptimalkan seperti saling tukar-menukar informasi. Tentu saja pengelolanya musti menyiapkan materi diskusi yang berbobot agar banyak warga maupun aparat yang ambil bagian. Umpamanya tentang rencana acara 17 Agustus.
Memerankan warga agar terlibat dalam diskusi membuat keterbukaan antarlapis masyarakat. Mungkin juga malah menjadi tempat untuk menyelesaikan suatu persoalan. (*)
PETA KOTA
Aplikasi: Google Maps, Waze
Manfaatkan Google Maps yang sangat penting untuk mendapatkan informasi titik-titik kemacetan. Menggunakan Waze meskipun bukan untuk penunjuk jalan (guiding) juga siap melaporkan jalan yang padat. Bahkan karena Waze berbasis partisipasi pengguna, juga siap melaporkan keberadaan aparat kepolisian atau laporan titik kecelakaan.
Aparat yang berada di lapangan juga dapat dibekali dengan Waze sehingga mereka dapat melaporkan kondisi jalanan secara real time.
Peta kota juga penting untuk meng-update berbagai informasi sebuah kota. Umpamanya restoran, rumah sakit, bank, kantor polisi, destinasi wisata dan sebagainya. Caranya dengan mengoptimalkan petugas jalan raya atau bahkan warga agar mau meng-update lokasi.
Jangan lupa untuk menambahkan foto lokasi di Google Maps. Dengan up date, maka membuat warga atau pendatang mudah mencari lokasi tertentu. (*)
PROMOSI KAWASAN
Aplikasi: Instagram, Facebook
Kehadiran Instagram sangat berguna untuk menjadi media informasi promosi sebuah kawasan. Tentu saja tak hanya pemerintah daerah yang aktif merekam setiap area penting yang perlu dipromosikan. Warga pun boleh ikut berpartisipasi. Karena sifatnya media sosial maka perlu bagi admin untuk menjaga materi foto atau video yang layak tayang.
Sesekali ketika ada event, gunakan Instagram untuk melakukan up date. Dengan cara seperti ini, Instagram juga berperan penting mengabarkan berita secara real time. Jangan lupa menggunakan tagar sesuai dengan titel event tersebut. Sebut saja misalnya #PekanRayaAstina. (*)
KESEHATAN
Aplikasi: BPJS, Halodoc, Apotikantar
Pengguna BPJS dapat menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan (Android) untuk mencari fasilitas kesehatan sesuai BPJS, melakukan pendaftaran, hingga mendapatkan notifikasi tagihan.
Sementara jika ingin berinteraksi atau konsultasi dengan dokter, warga dapat menggunakan aplikasi Halodoc. Memang untuk mempermudah, instansi kesehatan perlu menginformasikan dokter-dokternya untuk mendaftar ke aplikasi ini.
Dengan aplikasi Halodoc kian mempersingkat proses kontak antara pasien dengan dokter. Dokter lalu dapat membuatkan resep dan selanjutnya pasien segara melakukan penebusan obat dengan menggunakan aplikasi Apotikantar.
Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan Halodoc. Sekali lagi, institusi terkait sebaiknya meminta apotek di daerahnya untuk berpartisipasi di aplikasi Apotikantar. (*)
Nah, menurut Anda, aplikasi apa lagi yang bisa dioptimalkan untuk mendukung Indonesia SMart City? Silakan beri komentar.