Multimedia (Nilai: 8)
Sebuah kamera 13 MP untuk foto menggunakan opsi HDR bisa berukuran 6,5 MB. Cukup besar bahkan setara dengan foto size yang dihasilkan kamera SLR. Kalau Anda gemar memotret, maka memang sangat mengandalkan memory card.
Sementara kalau suka bikin video selfie dengan kamera 8 MP (kamera depan), untuk sebuah video berdurasi 24 detik (MPEG4) sudah memakan 24 MB. Maka ruang memori yang disediakan hanya 16 GB (dengan RAM 3 GB) mungkin akan cepat sesak. Kalau kurang, manfaatkan microSD yang siap menelan file hingga 128 GB. Namun, salah satu SIM (nano) harus Anda lepas.
Itulah beberapa tes foto dan video yang kami lakukan. Selebihnya, Oppo boleh diacungi jempol menawarkan opsi setelan pemotretan. Ada segudang jumlah pilihannya. dari HDR, UltraHD, Night, Beautiful, Animasi (GIF), Rana Lambat, Super Makro, dan banyak lagi.
Di kelompok video ada pula opsi pemercepat video hingga 10 kali atau pilihan Slow Motion. Sayang, Oppo belum menambah kreasi pada pemotretan selfie. Anda hanya ditawari pilihan tema foto.
Selain itu, yang perlu dikembangkan Oppo adalah pemotretan pada kondisi Low Light. Hasil tes Kami, menggunakan mode Malam tak cukup kuat meng-absorb cahaya minim. Hasilnya agak blur. Ini memang kelemahan bukaan yang terbatas pada kamera smartphone. Kecuali dikombinasikan dengan teknologi lain.
Oppo memilih sensor Sony ISOCELL di seri ini. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kemampuan mendeteksi obyek bidik secara lebih cepat. Opsi UltraHD disiapkan (dapat menghasilkan foto sekelas resolusi 50 MP), tapi tampaknya lebih bagus opsi HDR.
Di menu Music Player, Oppo boleh bangga dengan beberapa sub-menunya. Selain standar pembuatan playlist, juga setelan durasi putar sebelum tidur, serta pengenalan lagu seperti TrackID yan dipunyai Sony. Ada setelan audio, tapi tak terlalu kompleks dan hanya bisa dinikmati lewat headphone.