Kinerja (Nilai: 7)
Nilai kinerja yang disodorkan oleh AnTuTu mendudukkan R7 di bawah LG G3. Namun masih setingkat di atas Xiaomi Redmi Note. Begitu halnya dengan browser-nya yang jauh di bawah ponsel premium sekelas Sony Xperia Z3+. Hal sama juga ditunjukkan lewat tes Quadrant dan Nenamark.
Tetapi memang tak bisa disejajarkan. Salah satunya lantaran seri ini masih menggunakan Snapdragon 615 dengan kecepatan komputasi 1,5 GHz. Apalagi belum pula memilih Lollipop alias setia dengan OS Android KitKat. Sekadar info, selain Oppo R7 ada varian Oppo R7 Plus yang telah memakai Android Lollipop (v5.0).
Namun, R7 punya nilai lebih sebagai smartphone Android yang kerap dapat julukan battery killer alias penguras baterai. Bahkan Samsung pun masih punya sedikit persoalan dengan hal ini. Ditambah lagi kelengkapan charger Oppo R7 yang menggunakan teknologi Quick Charging (VOOC). Dengan VOOC, di dalam R7 ditambahkan sebuah fuse untuk menjaga arus listrik. Charger VOOC sebenarnya juga tersedia dalam bentuk Powerbank dan Car Charger, hanya opsi.
Oppo bahkan mengklaim durasi isi ulang baterai dalam keadaan kosong hanya butuh 30 menit untuk mencapai 70 persen. Ini lah value proposisi yang sedikit ditemui di brand lain.