Operator Telco Memasuki Industri EV

  • Indonesia kian berambisi mengisi sarana transportasi bertenaga listrik.
  • Tidak hanya pada kendaraan pribadi, juga pada transport publik.
  • XL Axiata memasuki riuhnya pabrikasi electric vehicle.

WWW.SINYALMAGZ.COM – Tantangan pengembangan layanan dan solusi perusahaan teknologi tidak lagi mengejar volume pelanggan. Selain itu juga sudah bukan mengedepankan isu perluasan maupun peningkatan kecepatan dan kapasitas jaringan. Seakan sedang berada di persimpangan jalan, operator telekomunikasi terus mencari jalannya.

Di tengah situasi tersebut, operator sebenarnya memiliki amunisi lain agar tidak hanya terjebak pada persaingan lintasjaringan. Selain bisnis retailnya yang memberikan pendapatan terbesar, juga ada pendapatan dari sisi korporasi dan teknologi.

Salah satu yang menarik dicermati adalah upaya XL Axiata menerobos lewat inovasi-inovasi teknologi. Yang ditawarkan oleh XL Axiata tidak hanya teknologi digital berbasis perangkat lunak dan aplikasi yang dapat dipergunakan langsung oleh pelanggan retailnya. Melainkan pemanfaatan teknologi di berbagai industri dan fokus kepada pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Tahun ini XL Axiata menunjukkan kepiawaian layanan solusi digital ke industri otomotif. Lewat IoT, XL Axiata hendak menunjukkan keselarasan kendaraan listrik dengan teknologi telekomunikasi dan digital.

TRANSPORTASI PUBLIK

Umpamanya dalam penyediaan IoT Connectivity+ dan Fixed Connectivity pada produk bus listrik nasional yang diproduksi oleh PT Mobil anak Bangsa (MAB). Hadirnya electric vehicle (EV) buatan lokal untuk keperluan transportasi massal di berbagai wilayah dibarengi dengan teknologi yang dibawa oleh XL Axiata.

IoT Connectivity+ mengacu kepada teknologi, protokol, dan jaringan yang memungkinkan perangkat IoT terhubung dan berkomunikasi satu sama lain dan dengan internet. Pada bus-bus EV yang memakai IoT Connectivity+ akan dipasang dengan sensor yang memudahkan melakukan pemantauan posisi keberadaan secara real time, mencek penggunaan baterai sebagai bahan bakar EV, sehingga secara keseluruhan menjadi solusi untuk operasional serta pemeliharaan bus.

Sebelum menggunakan IoT Connectivity+ sulit untuk memonitor berbagai indikator sebuah bus listrik. Manfaat utama dari teknologi tersebut yakni pada evaluasi operasional bus.

Pergerakan bus akan terpantau di dashboard di mana setiap bus memiliki identitas yang data-datanya dikirimkan melalui jaringan nirkabel ke control room. Informasi jarak, kecepatan kendaraan (termasuk jika terjadi situasi kemacetan), penggunaan bahan bakar baterai, serta informasi lain yang diperoleh setiap hari menghasilkan performa operasional setiap bus.

Pengelola bus listrik dengan gampang mendapatkan rapor resmi tentang performa kendaraan juga pola penggunaan yang akan menentukan efisiensi biaya operasional. Data-data yang terkumpul kemudian dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian usia kendaraan dengan operasionalnya. Sekaligus pula menghitung pemakaian baterai termasuk usia baterai, sebagai salah satu komponen paling krusial dari EV.

Sementara penyediaan Fixed Connectivity dengan jaringan berkecepatan tinggi digunakan di pabrik bus MAB yang berlokasi di Kudus. Ketersediaan jaringan tetap nirkabel akan mendukung proses manufaktur sehingga menjamin produksi berjalan lebih baik.

Di masa depan IoT Connectivity+ yang dikenalkan oleh XL Axiata melalui unit XL Axiata Business Solutions (XLABS) dapat pula diterapkan pada EV mobil maupun motor, atau untuk sarana transportasi umum lainnya.

TRANSPORTASI PRIBADI

Di sektor kendaraan pribadi, XL Axiata menggandeng PT Ide Inovatif Bangsa. Ini adalah perusahaan produsen motor listrik yang desain-desain motornya dikenal fancy dengan brand Quest Motors. Sebut di antaranya seri Atom maupun yang terbaru yakni seri Stellar.

Kepada produk-produk motor listrik Quest Motors, XL Axiata menjejalkan lebih banyak teknologi solusi digital. Pasar Quest Motors memang masih didominasi di berbagai kota besar dan perumahan kelas menengah atas. Meski banyak dipilih karena desainnya yang unik dan banyak digunakan untuk hobi, namun sebenarnya produk Quest Motors layak digunakan untuk transportasi jarak jauh.

Misalnya dengan status baterai terisi penuh motor Quest dapat melaju hingga jarak 24 km. Artinya kalau lokasi kerja Anda berjarak 10-12 km, cukup sekali isi baterai, Anda sudah bisa bolak-balik rumah ke kantor. Motor Quest juga bisa melaju hingga kecepatan 60 km per jam.

Namun dengan hadirnya teknologi digital yang dikenalkan oleh XLABS membuat nilai kendaraan bertambah. Kali ini XLABS menyiapkan fitur-fitur komunikasi secara real time. Umpamanya up date informasi terkait dengan kondisi motor.

Pengguna atau pengendara akan mendapatkan diagnosa motor yang dikontrol oleh kombinasi sensor serta perangkat lunak. Data-data kondisi motor kemudian dikirim ke gawai pengguna lewat aplikasi yang disediakan.

Komponen baterai yang paling vital pada motor listrik juga akan terus dipantau situasinya. Misalnya status dan kesehatan baterai, indikator arus dan tegangan yang merupakan hal penting juga mudah dilihat di smartphone.

Data lain yang terkoneksi di antaranya metrik kinerja motor, navigasi jika diperlukan, hingga info-info penting seputar mengendarai motor dan keselamatan lainnya.

Tidak berhenti sampai di situ. Fitur-fitur pengembangan untuk meningkatkan performa mtor listrik juga akan terus dikembangkan oleh XLABS.(*)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled