SINYALMAGZ.com – Baru-baru ini sebuah foto di planet Mars memperlihatkan sebuah objek aneh. Objek aneh tersebut diduga oleh pengamat ekstraterestrial sebagai markas alien.
Foto tersebut sontak menjadi viral, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan astronom serta pengamat amatir.
Sebagaimana dilansir dari Mirror, Minggu (24/2/2019), foto yang diduga markas alien itu diambil oleh robot rover milik NASA, Curiosity.
Seorang pengamat ektraterestrial yang menulis UFO Sightings Daily, Scott Waring, mengklaim objek di Mars tersebut memiliki tekstur yang mirip seperti rumah besar dengan beberapa lantai.
“Objek ini memiliki lima tingkatan, semakin ke atas ia semakin mengerucut.”, ujar Scott.
“Struktur di atas mirip seperti piramida yang berbentuk datar. Bisa jadi, setiap tingkatan memiliki tangga kecil yang bisa dinaiki.”, tambah Scott.
Dirinya bahkan mengungkap kemungkinan kalau robot rover milik NASA, Curiosity, ke depannya bisa menyambangi markas tersebut untuk melakukan investigasi.
“Curiosity tidak melakukan investigasi objek tersebut karena NASA ingin menjadikannya sebagai rahasia di Mars. Padahal jika diungkap asal usul objek, informasi ini tentu akan menjadi sorotan.”, tandas Scott.
Seperti diketahui, teka-teki mengenai apakah Planet Mars kelak bisa dihuni oleh manusia atau tidak, hingga kini masih menjadi misteri. Maka tak heran jika banyak institusi luar angkasa dan ilmuwan meneliti Planet Merah ini untuk mengungkap, apakah ia memiliki tanda-tanda kehidupan yang mendukung kelayakan hunian manusia atau tidak.
Terbaru, peneliti dari Imperial College London baru saja menemukan salah satu “kunci” yang mereka anggap bisa membantu manusia hidup di Mars kelak.
Dilansir dari Newsweek, mereka baru saja menemukan bakteri yang dinilai mampu beradaptasi dengan fotosintensis, yakni proses di mana tanaman dan organisme lain mampu menyerap cahaya dan memproduksi oksigen.
Bakteri bernama Cyanobacteria ini dipercaya bisa hidup di Mars, bahkan mampu berfotosintensis bersamaan dengan organisme lain.
Jika mereka dibawa ke Mars, nantinya bakteri ini akan disimpan di dalam biosphere, dan menciptakan oksigen.
“Ini masih teori, tetapi badan antariksa dan perusahaan swasta tertarik dengan konsep bakteri ini demi mewujudkan kenyataan untuk bisa tinggal di Mars.”, ujar Elmars Krausz, selaku pimpinan peneliti.
“Fotosintesis secara teori bisa dimanfaatkan dengan organisme semacam ini (Cyanobacteria) untuk menciptakan udara, agar manusia bisa bernafas di Mars.”, lanjutnya.
Krausz juga mengungkap, kalau Cyanobacteria merupakan bakteri yang bisa hidup di pencahayaan rendah, bahkan bisa tumbuh di bebatuan dan bertahan dalam kondisi dan suhu ekstrem seperti di Mars.
Menariknya, peneliti mengamati kalau Cyanobacteria ternyata merupakan jenis bakteri yang biasanya tumbuh di sejumlah wilayah terpencil, seperti Antartika dan gurun Mojave.
Dalam studi tersebut, peneliti juga menemukan jenis pigmen yang terkandung di dalam bakteri ini, seperti klorofil yang mampu membuat organisme dapat beradaptasi dalam pencahayaan rendah dan tetap bisa memproduksi energi.