SINYAL.co.id– Nokia masih ada. Tak percaya? Kendati dikelola oleh Microsoft, Nokia tetap konsisten meluncurkan seri-seri entry level. Sebuah segmen yang sudah ditinggalkan banyak vendor. Tidak mudah bermain di segmen ini saat sekarang. Sementara desakan smartphone murah meriah kian banyak, tetapi di mata Nokia belum tentu semua orang pemula mau karena dianggap terlalu ribet.
Meski sudah lewat tengah tahun alias satu semester di 216, Nokia tetap percaya diri. Seri Nokia 216 dirilis pertama kali di India. Hingga seri ini belum ada tanda-tanda Nokia mau masuk ke OS Android. Maka Nokia 216 merupakan generasi yang mempertahankan OS Series 30+.
Sistem operasi ini memang dikembangkan untuk ponsel low end. Nokia 216 sendiri hadir dengan model candybar dilengkapi sebuah tombol navigasi. Di atas 16 tombol plus navigasi tersedia layar non touchscreen berukuran 2,4 inci dengan resolusi 320 x 240 pixel.
Bodi berukuran 118 x 50.2 x 13.5mm dengan bobot hanya 82,6 gram membuat pengguna pemula nyaman membawa. Sebuah kamera utama resolusi VGA disiapkan. Sementara itu memori internalnya seluas 16 MB dan siap menampung hingga 2000 kontak telefon.
Nokia 216 tak disiapkan untuk bisa mengakses internet cepat. Lihat saja jaringannya hanya mentok di generasi 2 (2G) dan bekerja di frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz. Minus jaringan Wi-Fi pula. Karenanya tak heran jika ingin browsing Anda hanya bisa melakukan via Opera Mini Browser.
Harap maklum jika Anda tak bisa menjejalkan koleksi lagu di memori internal. Alternatifnya lagu bisa disimpan di kartu memori microSD yang siap menampung sampai 32 GB. Untuk menghibur bebunyian lainnya manfaatkan saja radio FM. Pasokan tenaga dari baterai berkapasitas 1020 mAh tentulah sudah cukup buat seharian.
Nokia melepas seri ini seharga kira-kira Rp 480 ribu saja. (*)