Sinyal Rate: 7,5 dari 10
Genre: Komedi Slapstik
Pemain: Rowan Atkinson, Julian Rhind-Tutt, Jing Lusi, Claudie Blackley
WWW.SINYALMAGZ.COM – Sosok Rowan Atkinson sungguh tak bisa lepas dari karakter Mr Bean. Karakter lugu bin lucu, namun sesungguhnya banyak akal. Jika di serial Mr Bean maupun versi the movie-nya, ia tak banyak bicara berbeda dengan saat memerankan Johnny English.
Sebagai English yang spionase Inggris, ia harus melakukan dialog. Walaupun sebenarnya karakter dasarnya tetaplah manusia kocak yang punya kecerdasaannya sendiri.
Dua karakter itu sudah cukup mematenkan Atkinson sebagai aktor sekaligus komedian kugiran kelas dunia. Ditambah karakter Trevor Bingley di film Man VS Bee, semakin mengokohkan namanya pada keragaman tema film. Netflix menyambernya dan menayangkan resmi pada 24 Juni silam.
Sebagai Bingley, Atkinson menjadi petugas penjaga rumah yang sedang ditinggal pergi oleh tuan rumahnya.
Man VS Bee ibarat proyek kolaborasi kembali tiga sekawan, antara lain Atkinson (yang juga sebagai penulis naskah) bersama William Davies, serta David Kerr sang sutradara. Ketiga adalah kawan akrab di Johnny English. Hanya saja Davies menggarap dua sekuel English, sedangkan Kerr satu sekuel.
Kelucuan sudah ditampakkan sejak layar film dibuka. Sulit memang melupakan wajah Atkinson yang sangat Mr Bean atau English. Wajah polos dan “dumb” itu terlanjur terbangun lama.
Atkinson dan Davies membangun plot Man VS Bee sebenarnya hanya dalam dua kisah. Kisah tentang seorang pria bercerai yang menanggung janji liburan dengan sang putri. Kedua, kisah tentang petugas yang harus menjaga rumah pintar berteknologi serbadigital.
Bauran kedua kisah itu lalu ditaburi konflik sederhana namun justru menjadi nafas kuat Man VS Bee. Yaitu munculnya lebah jantan yang terus-menerus berada di dekat Bingley.
Pemilik rumah sepasang suami istri kaya raya yaitu Christian (Julian Rhind-Tutt) dan Nina (Jing lusi), sangat underestimate terhadap kehadiran Bingley. Namun karena harus buru-buru pergi liburan, mereka hanya memberi informasi sepatah-sepatah pengoperasian rumahnya yang cerdas itu. Mereka menganggap Bijgley mampu menjalankan tugasnya.
Sepeninggal pemilik rumah, Bingley yang masih kagok oleh rumah pintar itu, harus menghadapi lebah yang muncul tiba-tiba. Karena sangat terganggu, ia melakukan berbagai cara dengan akalnya (yang a la Mr Bean) menghalau bahkan berniat membunuh si lebah.
“Penyakit” sangat fokus pada hal remeh dan kalap muncul kala menghadapi sang lebah. Rupanya faktor ini yang membuat istri Bingley, Jess (Claudie Blackley) tak senang dan menceraikan.
Kisah berkutat pada perseteruan Bingley dan lebah. Sesungguhnya, Man VS Bee hanya berdurasi 100 menitan. Namun kemudian dipecah-pecah dalam berbagai babak dan jadilah 9 episode pendek, yang masing-masing berdurasi sekitar 11 menitan. Dalam format film seri, memang agak unik.
Dalam kegemparan yang menyulut kehadiran polisi, datang lagi konflik lain. Kali ini para pencuri yang entah tahu dari mana bahwa rumah mewah itu ditinggal pergi sang pemilik. Tujuan mereka hanya ingin mengambil berbagai karya seni koleksi Christian dan Nina.
Namun upaya itu gagal, salah satunya berkat ketidaksengajaan ulah Bingley. Pencuri masuk penjara dan kembali ke persoalan utama, urusan manusia berhadapan dengan lebah.
Kekesalan dan emosi Bingley memuncak, dan tragedi pun terjadi. Tanggungjawab menjaga rumah itu porak poranda, Bingley gagal bahkan bikin masalah besar. Liburan bersama anak pun bubar jalan. Sedang si lebah melenggang terbang.
Bingley didakwa melakukan perusakan dan masuk hotel prodeo. Namun, di saat seolah itulah klimaks film Man VS Bee, oleh Atkinson dan Davies justru dibelokkan.
Seperti apa pembelokan cerita? Silakan simak sendiri. Pada intinya moral of the story Man VS Bee adalah sesuatu yang sebenarnya tidak lah jahat justru menjadi pembuka dari sesuatu yang jahat.
Penasaran oleh akting Atkinson? (*)