WWW.SINYALMAGZ.COM – Setelah pemerintah Australia melunak pada Facebook, kini letupan serupa tengah melanda Amerika. Bahkan dua partai besar di negeri Paman Sam itu, Demokrat dan Republik, saling menyokong.
Selama dekade terakhir, ratusan surat kabar telah menghilang sebagian besar karena gangguan perusahaan raksasa besar khususnya di pasar iklan. Partai Republik dan Demokrat tidak hanya sepakat dalam hal reformasi teknologi, apakah itu moderasi konten atau akuisisi, tetapi mereka tampaknya setuju bahwa jurnalisme lokal perlu diselamatkan.
Jumat lalu, sidang subkomite Kehakiman DPR berfokus pada cara Google dan Facebook mendistribusikan berita, dan RUU baru yang diperkenalkan awal pekan ini telah mendapatkan dukungan dari Partai Republik. Ini adalah salah satu ancaman legislatif terbesar terhadap teknologi yang muncul dari debat antimonopoli selama bertahun-tahun, dan sebagian besar kekuatan politiknya berasal dari keadaan jurnalisme lokal yang genting.
Bahkan sejumlah petinggi menyebut bahwa telah terjadi krisis jurnalisme. Krisis jurnalisme Amerika telah menjadi krisis nyata dalam demokrasi dan kehidupan sipil.
Sebuah UU bertajuk Undang-undang Persaingan dan Pelestarian Jurnalisme 2021 tengah dalam rancangan dan pembicaraan. UU ini memungkinkan institusi berita untuk secara kolektif bernegosiasi dengan platform seperti Facebook dan Google tentang persyaratan distribusi konten mereka secara online.
“RUU ini adalah langkah ke arah yang benar untuk menggulingkan raja-raja digital itu,” kata senator Ken Buck.
Reaksi pun bermunculan. Microsoft dengan terang mendukung upaya ini. Bahkan Presiden Microsoft Brad Smith bilang, “Microsoft tidak akan pernah membuat ancaman.” Smith mengomentari cara Google yang hendak meninggalkan Australia beberapa bulan silam.
Google menanggapi dan menyebut Microsoft membuat klaim untuk kepentingannya sendiri. Microsoft merusak cara kerja web terbuka dalam upaya untuk melemahkan saingan. Seperti Anda tahu, Microsoft punya mesin pencari Bing yang kalah jauh dengan Google Search.
Google bahkan terus membela diri dan menyebut bahwa perusahaan merekalah yang membantu penerbit. “Google selalu berkomitmen untuk menyediakan informasi berkualitas tinggi dan relevan, serta mendukung penerbit berita yang membantu membuatnya. Kami adalah salah satu pendukung keuangan jurnalisme terkemuka di dunia,” tulis Google di akun Twitter-nya.
Amerika terus menggodok UU ini. Targetnya dapat diturunkan pada tengah tahun. (*)