SINYALMAGZ.com – Belakangan ini media sosial kembali dihebohkan dengan adanya isu tentang ancaman meteor raksasa yang berukuran besar, yang akan menghantam Bumi pada tahun 2019 mendatang. Kabar itu disebut merupakan peringatan resmi dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Unggahan media sosial dan pesan singkat yang beredar terkait isu ini mengutip sebuah artikel lama yang dimuat di Republika pada 11 Januari 2011 silam, yang berjudul “NASA: 2019 Meteor Raksasa Akan Hantam Bumi”.
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa NASA memprediksi akan adanya benturan antara meteor dengan atmosfir Bumi pada tahun 2019, dan akan menjadi ancaman serius bagi Bumi.
Disebutkan, benturan itu akan mengakibatkan suhu Bumi menjadi panas, kebakaran hutan, dan terbentuknya awan debu tebal, yang membuat Bumi menjadi gelap gulita selama satu bulan.
Di media sosial, kutipan berita ini sering disangkutpautkan dengan datangnya akhir zaman atau kiamat. Bahkan, ada beberapa yang menyebarkan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2019.
Hal ini tentu membuat masyarakat resah dan ingin mencari tahu kebenaran tentang isu ini.
mereka non muslim meyakininya.. bagaimana dengan kita seorang muslim ?NASA: 2019 Meteor Raksasa Akan Hantam…
Posted by Danny Sulviadi on Monday, September 24, 2018
Namun setelah melakukan penelusuran, diketahui kabar mengenai ancaman hantaman meteor pada tahun 2019 ini sudah ada sejak tahun 2002.
Sebuah artikel yang dimuat di Spacedaily, pada tanggal 25 Juli 200,2 menuliskan bahwa peneliti asal Inggris dan Amerika memperkirakan sebuah asteroid besar yang akan menghantam bumi pada tanggal 1 Februari 2019.
Para ahli astronomi di New Mexico juga menemukan asteroid 2002 NT7 pada tanggal 5 Juli 2002. Mereka lalu memperkirakan asteroid yang berdiameter sekitar 2 sampai 4 kilometer itu kemungkinan menghantam Bumi pada tanggal 1 Februari 2019 dengan kans 1 banding 60.000.
“Hari ini, perhitungan kami menunjukkan peluang 1 banding 60.000 asteroid itu akan menghantam Bumi.”, ujar Alan Fitzsimmons, seorang peneliti di National Space Centre, Leicester, Inggris.
Tak ayal, kabar itu pun mengejutkan masyarakat Inggris. Bahkan seorang anggota parlemen Inggris, Lembit Opik, mendesak pemerintah untuk tidak mengabaikan ancaman itu.
Ia mengatakan, asteroid yang bergerak dengan kecepatan 28 kilometer per detik itu dapat menyebabkan gelombang pasang, kebakaran besar, dan aktivitas gunung berapi.
Namun, berselang 5 hari sejak kabar tersebut beredar, NASA memberikan bantahannya atas isu yang meresahkan itu.
Dalam artikel yang dimuat di Spacedaily, NASA menyatakan bahwa peluang asteroid 2002 NT7 akan menghantam Bumi pada tahun 2019 sangatlah kecil dan tidak terlalu genting untuk dikhawatirkan.
“Ancamannya sangat kecil, dengan kemungkinan 1 berbanding 250.000. Perbandingan itu sangat kecil.”, tutur Manajer Program Near-Earth Object untuk Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Don Yeomans.
Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology memang telah merevisi peluangnya menjadi 1 banding 250.000, namun masyarakat tetap resah akan isu tersebut.
Senada dengan NASA, Karen Masters (Aassociate Professor di Haverford College Pennsylvania) juga menyatakan bahwa kecil kemungkinan asteroid 2002 NT7 akan menghantam Bumi pada tahun 2019 atau 2 hingga 3 tahun mendatang.
Bahkan, ia memperkirakan bahwa asteroid 2002 NT7 tak lagi berpotensi menimbulkan ancaman bagi Bumi.