WWW.SINYALMAGZ.COM – Mark Zuckerberg pusing tujuh keliling. Nilai saham Meta anjlok 25 persen dan merupakan yang terbesar hingga saat ini. Gara-gara Uni Eropa (UE) memberlakukan aturan baru untuk penyimpanan data pengguna di server.
Undang-undang UE yang baru mengharuskan perusahaan yang mengumpulkan data pengguna di dalam serikat pekerja untuk menyimpan dan memproses data tersebut di server yang berada di Eropa. Namun, data Facebook dan Instagram diproses di server di Amerika dan Eropa.
Jika hal itu diikuti maka akan muncul masalah besar. Termasuk penargetan iklan dan bisnis yang beroperasi di platform sosial media tersebut. Nick Glegg, VP Meta untuk Global Affairs bilang hal ini akan merugikan banyak bisnis di UE yang mengandalkan layanan dan iklan yang disediakan perusahaan.
Di sisi lain, Zuckerberg tengah sibuk memperkuat upaya dan membangun infrastruktur iklan baru yang memungkinkan perusahaan untuk menargetkan iklan ke pengguna iOS.
Tak urng Meta pun mengambil tindakan dengan mengirim surat kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika. Surat sepanjang 134 halaman itu pada intinya berbunyi jika perusahaan gagal mematuhi peraturan UE yang baru, itu hanya akan berhenti menyediakan layanan Facebook dan Instagram di dalam serikat pekerja.
Langkah UE dilakukan guna mencegah terjadi kecolongan data pengguna. Berbagai langkah sejumlah negara Eropa dilakukan guna menjaga kedaulatan data rakyatnya. (*)