sinyal.co.id
Menjelang akhir tahun tak banyak berita besar di industri smartphone dunia. Samsung masih mencoba menyelesaikan persoalan besar yang dihadapi. Apple meneruskan penjualan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus-nya serta melakukan penjualan smartphone refurbished pada seri iPhone 6S dan 6 Plus. Xiaomi juga berkutat dengan produk barunya yang tidak terlalu fenomenal kecuali Xiaomi Mi Mix.
Tetapi diam-diam Nokia tengah menyiapkan sebuah jurus baru. Apa itu? Informasi yang beredar adalah Nokia dengan Foxconn berupaya mengemas dua produk. Yang pertama dalam format tablet dan kedua smartphone. Keduanya menggunakan sistem operasi Android.
Jika saat ini masih mengalami proses pembuatan di pabrik, tentu saja paling cepat bakal dirilis pada Desember. Tetapi umumnya produsen lebih suka menyimpan hingga awal tahun. Akhir tahun seringnya hanya digunakan untuk menghabiskan stok yang tersisa sembari memanfaatkan momen liburan.
Kabar tersebut juga mengatakan bahwa kedua perangkat ini tak menggunakan Marshmallow, melainkan Nougat. Secara teknis sebenarnya tidak sulit, mengingat beberapa produk highend, seperti Samsung misalnya, sudah dapat di-upgrade ke Android versi 7.0 itu. Tentu setelah didahului oleh smartphone punya Google, Pixel dan Pixel XL hadir di pasar. Dan tampaknya seluruh produk high end yang akan dirilis pada tahun 2017 bakal serempak memakai versi baru tersebut.
Kasak-kusuk Nokia ini semakin terkuak oleh sebuah ungkapan bahwa CEO Nokia, Rajeev Suri akan tampil menjadi pembicara di ajang Mobile World Congress akhir Februari 2017. Terlalu dini mengatakan hal ini lewat Twitter, bahkan belum satu pun petinggi produsen smartphone yang berani bilang sejak dini.
Ungkapan Nokia di Twitter seolah ingin menunjukkan bahwa akan ada sesuatu yang bakal dirilis Nokia di pameran industri telekomunikasi terbesar di dunia itu. Salah satu dugaannya adalah Nokia akan bangkit dan menyiapkan sejumlah produk ultimate Android pada 2017.
Perjalanan Nokia kendati nyaris hilang dari bursa brand smartphone dunia, tetapi di markas mereka, Nokia Technologies melakukan banyak inovasi. Hasilnya ada beberapa produk yang dibuat menyesuaikan dengan tren saat ini. Misalnya Virtual Reality dan akan hadirnya era 5G.
Nokia membuat produk tak sembarangan. Menurut sang CEO harus ada “feel”, tidak sekadar menempelkan logo semata. Karakter dan warisan nilai-nilai dari pendahulunya itu ternyata masih terbawa sampai kini. Kendati dicaplok Microsoft, tetapi bukan berarti semangat “Nokia” itu terbawa begitu saja. Buktinya malah Microsoft tak bisa berbuat banyak.
Intinya, sesuatu yang sudah mendarah daging tak bisa diserahkan ke pihak lain. Waktu Nokia merilis tablet Android N1, sesungguhnya karakter itu masih terasa dan terlihat. Tetapi memang Nokia tak mau sesumbar. Dan 2017 rasanya bakal banyak aksi yang ingin ditunjukkan.
Andra