Menko LBP & Prospek BTS Langit

                           Garuda Sugardo

“Nggak perlu ada BTS-BTSan orang udah ada Starlink,” kata Luhut dalam talkshow di Menara Global, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024), dikutip dari detikfinance.

Pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan itu, kendati rada radikal, tapi menurut hemat saya sangat pas laksana pakar kelas atas.

Statemen lugas seperti ini bahkan tak pernah kita dengar dari pejabat Kominfo, para eksekutif operator telekomunikasi atau bos asosiasi.

Statemen LBP adalah potret masa depan yang penuh dengan perubahan. Sejatinya, teknologi masa kini tidak lagi menggunakan ukuran “life time” tetapi cenderung pada “life cycle” yang setiap saat mampu menciptakan lompatan sesuai tuntutan zaman.

Jangan pula kita curiga pada kadar “persahabatan” antara LBP dan Elon Musk. Mereka sudah saling mengenal sejak lama dan bahkan LBP pernah berkunjung ke markas SpaceX Amerika, pada 25 April 2022.

Sejak 20 tahun yang lalu, SpaceX Elon Musk memang kerap mengguncang dunia dengan pelbagai inovasinya yang spektakuler.

SpaceX bermula sebagai perusahaan transportasi luar angkasa, kemudian mengembangkan roket Falcon sebagai peluncur yang dapat dipakai ulang-alik. Wahana antariksa SpaceX Dragon bahkan kini digunakan untuk mengirim suplai dan pergantian awak Stasiun Luar Angkasa.

Teknosatelit low earth orbit (LEO), sampai saat ini memang masih didominasi Amerika.

SpaceX dan produknya Starlink, didukung nama beken CEO Elon Musk, setiap hari tidak pernah luput dari pemberitaan. Apalagi di Indonesia, peresmian pengoperasian layanan jasa internet Starlink dilakukan di sela-sela acara World Water Forum (WWF) di Bali 19 Mei lalu.

Selain sinyal internet dari langit, Starlink memiliki dua produk layanan lain, yaitu transmisi backhaul (bekerja sama dengan mitra lokal PT TelkomSat), dan jasa seluler via cell space tower atau BTS Langit yang di-mention oleh Menko LBP itu, lho.

Tidak sendiri

Untuk dicatat, selain BTS Langit Starlink yang dibranding Space to Cell itu, saat ini di pasaran sudah tersedia pula dua produk  kompetitornya, yaitu AST Space Mobile dengan brand direct to device dan dari Lynk Global dengan brand produk cell2phone.

Dari segi kesiapan pasar dan operasional jasa selulernya, Lynk Global sementara memimpin, beroperasi komersial di sejumlah mobile network operator (MNO) di 7 benua. Sementara itu, AST dan Starlink masih menyempurnakan hasil uji cobanya di operator-operator seluler dari  beberapa negara lain. Mereka bertiga juga tengah menjajagi prospek dengan MNO seluler di Indonesia.

Istimewanya, sinyal seluler dari BTS Langit dapat langsung diterima menggunakan ponsel 4G dan 5G seperti yang Anda gunakan sekarang. Tanpa modifikasi apa pun.

Sebagai teknologi pendatang baru, seluler  BTS Langit saat ini sudah bisa melayani jasa voice, SMS, data dan messaging. Namun para insinyur di laboratorium mereka menjanjikan, tahun 2025 kelak layanannya akan setara dengan jasa BTS terestrial existing, yaitu  internet 4G LTE bahkan sampai dengan standar superspeed 5G.

Sistem seluler BTS Langit tidak bisa beroperasi sendiri, mereka harus terintegrasi dan berinterkoneksi dengan jaringan MNO petahana.

Banyak pihak yang keliru dalam menerjemahkan statemen LBP tadi. Pada umumnya, kekhawatiran yang muncul adalah bahwa teknologi ini akan mematikan bisnis MNO eksisting dan juga mempersoalkan tentang kedaulatan Negara.

Pertama, harus dipahami bahwa kehadiran teknologi maju yang ramah lingkungan dan lebih murah tidak bisa dibendung.

Pada saatnya, teknologi teranyar dan tepat guna pasti akan menggantikan produk pendahulunya. Itulah keniscayaan dan fenomena kehidupan.

Kedua, dalam konfigurasi jaringan, BTS Langit adalah bahagian dari base station subsystem(BSS). Layanan akan tetap menggunakan switching, sistem penomoran, billing, sistem register dan manajemen kontrol yang eksisting.

Dalam kurun 10 tahun ke depan, keberadaan BTS terestrial belum akan tergantikan sepenuhnya. Namun BTS Langit diprediksi akan mulai diterapkan sebagai sistem komplementer. Lambat tapi pasti, pada satu dekade mendatang tower-tower besi BTS yang menjulang tinggi akan berangsur dirobohkan dan lenyap dari pandangan.

BTS Langit MNO

Ketiga, hajat bertelekomunikasi adalah bahagian melekat dari hak asasi manusia, tanpa kecuali dan diskriminasi. Apalagi di era revolusi industry 4.0 ini, di mana kesenjangan konektivitas digital menjadi isu yang amat fundamental.

Di Indonesia, masih terdapat jutaan saudara kita yang belum terjangkau sinyal seluler. Mereka ada di lebih dari 10.000 desa di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Sebagian besar berada di tanah Papua.

Dengan BTS Langit, dalam waktu yang singkat mereka akan bisa menikmati sinyal seluler yang terintegrasi dengan network existing. Begitu pula para penumpang kapal samudra, semua akan segera terhubung dengan sinyal seluler seperti halnya kita yang di perkotaan.

Itulah esensinya.

Sudah saatnya ke-4 MNO kita menerapkan BTS Langit untuk penyebaran layanan seluler di daerah subrural terpencil. Ini adalah teknologi yang green, clean, praktis, ekonomis dan bebas dari korupsi.

Dengan penerapan BTS Langit, harap janganlah Anda dihantui isu “kedaulatan digital” lagi. Bukankah di ponselmu ada terinstal aplikasi WhatsApp, gmail, facebook, instagram, zoom dan lain-lain? Semua itu adalah produk “daulat tuanku”.

Tugas kita kini, mendorong keterlibatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) agar mampu menyerap dan ikut berpartisipasi  dalam teknologi angkasa yang canggih ini.

Bakti Kominfo sudah pula saatnya bertransformasi, merevisi misi USO-nya agar lebih fokus pada pengembangan aplikasi dan pembentukan masyarakat informasi di daerah 3T. Ikuti tren teknologi dan dengar nasehat opung, “Nggak perlu BTS-BTS-an lagi.”

Sekali lagi, terima kasih Pak Luhut. Pernyataan Bapak telah membuka cakrawala, menepis rasa ragu dalam upaya menyolusi masalah pembangunan BTS (darat) cara lama yang mahal dan penuh problema.

Welcome BTS Langit. Efektifkan penuntasan kesenjangan digital dan hadirkan pemerataan dan keadilan bertelekomunikasi. * Garuda Sugardo, IPU_(Wantiknas, Mastel PII).

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled