WWW.SINYALMAGZ.COM – DeepSeek AI membuat Presiden AS Donald Trump perlu memberi peringatan. DeepSeek, di mata Trump tidak saja akan mengganggu pebisnis AI berbasis generative dari negerinya macam Meta, Gemini, atau juga ChatGPT. Namun DeepSeek juga ia sebut bisa berpengaruh bagi masyarakat AS pada umumnya.
Dalam beberapa uji versi DeepSeek, terlihat jauh lebih powerfull ketimbang ChatGPT. Bahkan dari segi investasi, DeepSeek AI jauh lebih sedikit ketimbang produk AI generative milik orang-orang AS. DeepSeek hanya menggelontorkan ongkos 6 juta dolar, sementara Meta sudah merogoh 60 miliar dolar, terutama untuk membangun pusat data AI-nya.
Keberhasilan DeepSeek dalam mengembangkan model AI yang efisien telah mengguncang industri teknologi global. Pada Januari 2025, DeepSeek-R1 menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store iOS di Amerika Serikat, melampaui popularitas ChatGPT.
Gara-gara hal ini membuat harga saham Nvidia anjlok sampai 18 persen. Alasannya efisiensi DeepSeek dapat mengurangi permintaan akan perangkat keras komputasi berperforma tinggi. Mungkin ke depan akan semakin banyak industri yang terusik atas kehadirannya.
DeepSeek adalah perusahaan AI asal China yang didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng di Hangzhou, Zhejiang. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan model large language models (LLM) open-source dengan tujuan memajukan kecerdasan buatan umum (artificial general intelligence atau AGI) dan memfasilitasi aksesnya secara global.
BACA JUGA: NVIDIA Pelopori Sahabat-AI, ChatBot Lokal
DeepSeek menggunakan teknik “mixture of experts” yang mengaktifkan hanya sumber daya komputasi yang diperlukan untuk setiap tugas, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi energi. Pendekatan ini menantang norma industri dan berpotensi mendemokratisasi pengembangan AI.
Salah satu produk unggulannya, DeepSeek-R1, adalah chatbot AI yang menawarkan kemampuan serupa dengan ChatGPT. DeepSeek-R1 dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah. Model ini dilatih dengan biaya sekitar 6 juta dolar. Sementara ketika OpenAI mengembangkan ChatGPT dengan model serupa harus merogoh investasi sampai 100 juta dolar. DeepSeek-R1 tersedia secara gratis dan open-source, memungkinkan transparansi dan kustomisasi bagi penggunanya.
DeepSeek AI menggunakan arsitektur dan metode pelatihan yang inovatif, memungkinkan modelnya untuk mencapai kinerja tinggi dengan sumber daya yang lebih sedikit. Fokus pada efisiensi ini memungkinkan DeepSeek untuk terus mengembangkan model yang lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Faktor ini mungkin tak pernah terpikirkan oleh para pembuat AI.
Pasokan daya untuk kebutuhan kinerja AI amat besar. Begitu pula dukungan perangkat keras. Namun faktor ini oleh DeepSeek justru menjadi salah satu soal penting untuk pengembangan model AI-nya.
Dalam hal pengenalan dan pemasaran, DeepSeek AI mendapatkan dukungan dari komunitas pengembang dan peneliti AI yang antusias. Hal ini mendorong kolaborasi dan inovasi, membantu DeepSeek untuk terus berkembang dan meningkatkan kemampuannya.
Walaupun sampai saat ini ChatGPT masih yang terbaik. Pengembangan fiturnya pun masih lebih beragam. Namun benar bahwa DeepSeek AI akan jadi penantang berat. Lalu bagaimana kabar generative AI gagasan Indonesia, Sahabat-AI?(*)
BACA JUGA: OpenAI Tawarkan Versi Baru ChatGPT Pro