SINYALMAGZ.com – Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi saat ini tidak hanya mempermudah komunikasi saja, namun juga cepatnya penyampaian informasi, termasuk melalui dunia maya.
Meski demikian, kebanyakan pengguna internet saat ini malah lebih banyak menghabiskan waktu untuk “tenggelam” dalam media sosial. Padahal, menurut banyak studi, terlalu lama menghabiskan waktu di dunia maya akan berdampak negatif.
Dikutip dari Mindbodygreen, Minggu (4/11/2018), ada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Social Science Computer Review. Studi ini mengungkapkan bahwa terlalu lama menghabiskan waktu di media sosial dapat mengacaukan kemampuan dalam berpikir rasional.
Sementara itu, Universitas Buffalo juga melaksanakan eksperimen interaksi sosial secara langsung maupun tidak langsung atau media sosial. Hasilnya menampilkan, mereka yang hanya berinteraksi di dunia maya cenderung memiliki pemikiran negatif lebih besar pada orang yang dilihat di media sosial, dibanding yang bertemu atau interaksi langsung.
Penelitian tersebut juga menunjukkan tanda lain. Di mana jika terlalu lama di media sosial dapat menurunkan kecerdasan, membentuk hubungan serta menjadi anggota kelompok merupakan dua motivasi mendasar perilaku manusia.
Maka dari itu, sebagian besar dari orang-orang meluangkan banyak energi untuk menyesuaikan diri. Saat merasa ditinggal, diabaikan atau tidak masuk golongan, perasaan negatif otomatis meningkat.
Selain itu, jika terlalu lama di media sosial juga dapat menahan seseorang berpikir cerdas dan bebas.
Perlu diketahui bahwa tingkat stres yang bertambah juga karena adanya perasaan kesepian, tanpa ada dukungan.
Sudah selayaknya masyarakat saat ini menggunakan media sosial pada batas yang tidak berlebihan dan tetap sesuai fungsi. Pembatasan pemakaian media sosial dapat jadi salah satu solusi untuk mencegah menurunnya kecerdasan dan timbulnya rasa kesepian.
Sebelumnya, pada Agustus 2018 lalu, tim peneliti dari University of Pennsylvania juga pernah mengungkapkan bahwa pengguna media sosial yang kerap mengekspresikan emosi negatif seperti marah, stres, keluhan, dan kelelahan melalui media sosial sangat berisiko terkena serangan jantung.
“Dengan miliaran pengguna aktif setiap harinya tentang pengalaman yang mereka alami, pikiran dan perasaan, dunia media sosial dapat dijadikan tolak ukur baru bagi penelitian psikologis.”, ungkap salah seorang tim peneliti.