SINYALMAGZ.com – Twitter seolah tidak mau tunduk dengan media-media sosial lainnya yang lebih populer. Platform dengan ikon burung biru itu juga tidak pernah berhenti meluncurkan inovasi-inovasi dengan memberikan fitur dan update canggih yang tidak kalah menarik dengan media sosial lain.
Salah satunya adalah, kini pengguna Twitter bisa melakukan log-in melalui sebuah flashdisk yang menjadi kuncinya.
Sebagaimana dirangkum dari ZD Net, Sabtu (19/1/2019), Twitter merilis sebuah kunci mungil seukuran flashdisk (USB) yang dapat digunakan untuk mengunci akun Twitter pengguna.
Dengan memanfaatkan kunci tersebut, akun menjadi lebih aman dan tidak mudah ditembus oleh hacker atau peretas.
Kunci fisik tersebut dikenal sebagai perangkat Universal Two Factor (U2F).
Tingkat keamanan perangkat ini lebih tinggi dibandingkan pengamanan menggunakan kode yang dikirim melalui SMS. Pasalnya, pengguna yang menggunakan kunci U2F ini perlu membawanya dan benar-benar menekan tombol di perangkat tersebut agar bisa masuk ke akun Twitter.
Sedangkan nomor telepon pada two factor authentication masih bisa disadap oleh peretas, sehingga kode keamanan yang dikirim dapat diintip dengan mudah.
Selain menjadi kunci bagi akun Twitter pengguna, kunci U2F tersebut juga memiliki manfaat lain. Salah satunya adalah melindungi penggunanya dari aktivitas phishing atau penipuan yang menggunakan situs Twitter palsu.
Hal ini berkat fitur U2F yang hanya bisa bekerja jika disambungkan pada halaman Twitter asli, dan tidak dapat digunakan pada situs palsu yang biasanya digunakan oleh para pelaku phishing.
Untuk cara menggunakan kunci U2F ini, menurut Twitter, pengguna hanya perlu mendaftarkan nomor telepon seluler-nya lebih dulu di akun miliknya.
Twitter Bakal Hapus Tombol ‘Like’
Twitter berencana akan menghapus tombol ‘Like’. Hal ini bahkan diutarakan langsung oleh CEO Twitter, Jack Dorsey. Ia mengatakan bahwa pencabutan tombol Like ini akan dilakukan sesegera mungkin.
Menurut Dorsey, alasan utama yang melatarbelakangi rencana pencabutan tombol Like tersebut adalah karena tombol tersebut dianggap dapat memicu perdebatan yang tidak sehat di antara para pengguna.
Dorsey juga menyatakan bahwa dirinya sudah tidak menyukai keberadaan tombol berlogo hati itu pada Twitter.
Seperti diketahui, Twitter kerap dijadikan sebagai tempat berdebat terkait pilihan politik. Tombol Like ini kerap dimanfaatkan oleh pengguna untuk membuat sebuah kicauan jadi kian populer, dan inilah yang memicu perdebatan menjadi tidak sehat.
“Setiap tim kami selalu berpikir tentang bagaimana membuat perdebatan ini menjadi sehat.”, ujar Dorsey.