Kota Cerdas bisa Hemat Rp1 Triliun

sinyal.co.id

Ilustrasi

Setelah sukses menyelenggarakan Asia Africa Smart City Forum pada 23 April 2015, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar kegiatan serupa, bertajuk Indonesia Smartcity Forum @Bandung 2016 (ISCB@B 2016) pada 2- 3 September 2016, dan diikuti oleh seluruh Walikota dan Bupati se-Indonesia.

Indonesia Smart City Forum @Bandung (ISCF@B) 2016 merupakan inisiatif Pemkot Bandung dalam upaya mewujudkan kota-kota di Indonesia menjadi Smart City. Saat ini, program Smart City sendiri telah banyak berjalan di beberapa Kota dan Kabupaten, namun hal tersebut belum merata. Oleh karena itu, melalui ISCF@B 2016 ini, Pemkot Bandung mengajak Pemkot dan Pemkab se-Indonesia untuk berkolaborasi mewujudkannya.

Saat ini, aktivitas warga dan masyarakat tidak dapat terlepas dari unsur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), termasuk juga dalam bidang pemerintahan. Keberadaan TIK dinilai mampu memangkas jalur birokrasi dan menjadi sebuah alat yang dapat menghubungkan antara warga dan masyarakat sebuah kota dengan pemerintahnya.

Salah satu unsur TIK yang cukup sukses dijalankan oleh Pemkot Bandung adalah e-budgeting. Bahkan menurut Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Kota Bandung berhasil menghemat pengeluaran di tahun 2015-2016. “Bandung saat ini telah berhasil menghemat pengeluaran hingga Rp1 triliun lebih, setelah menggunakan softaware e-budgeting. Memang saya harus memaksa ini digunakan, agar birokrasi ini mau berubah,” ujar Ridwan Kamil saat ramah-tamah antara Pemkot Bandung dan jajaran stakeholder di Pendopo Bandung.

Selain dapat menghemat anggaran, program Smart City di Kota Bandung juga dapat mempercepat alur birokrasi, administrasi, dan pelayanan publik. Dan, melalui gelaran ISCF@B 2016, Pemkot Bandung ingin berbagi pengalaman dengan Kota dan Kabupaten se-Indonesia. ISCF@B 2016 merupakan inisiatif Pemkot Bandung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo Kota Bandung Asep C. Cahyadi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi kegiatan Smart City Forum yang akan dilaksanakan pada 2-3 September nanti. “Tujuan kegiatan ISCF@B 2016 adalah untuk menguatkan silaturahmi dan koordinasi antar daerah di Indonesia, serta mendukung terwujudnya Smart City di Indonesia,” tutur Asep C. Cahyadi.

Ridwan Kamil menambahkan, bahwa konsep dan tools dalam Smart City di setiap Kota dan Kabupaten berbeda-beda. “Ada kebutuhan yang berbeda si setiap Kota dan Kabupaten, di Jakarta Pak Ahok menggunakan aplikasi Qlue, Kami di Bandung menggunakan aplikasi Lapor! Untuk mengakomodir aspirasi warga. Dan, bisa saja di daerah lain hanya menggunakan SMS,” ujar Ridwan Kamil yang akrab juga disapa Kang Emil.

Pada kesempatan itu juga Ridwan Kamil memaparkan, bahwa saat ini Bandung telah memiliki tak kurang dari 325 aplikasi dan software yang dibuat oleh beberapa pihak, antara lain Pemkot Bandung, instansi swasta, dan komunitas. Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut, Pemkot Bandung melalui Diskominfo akan menghibahkan semua aplikasi dan software tersebut, pada ajang ISCF@B 2016, agar dapat diterapkan di daerah lain sesuai karakter masing-masing daerah.

Pada ajang ISCF@B 2016, setidaknya ada tiga tahap Smart City yang akan dibahas. Pertama, upaya digitalisasi dokumen, archiving, peta lokasi, dan lain-lain. Kedua, upaya meningkatkan interaksi dan aspirasi agar warga dapat menyampaikan komplain dan apresiasi. Dan, yang ketiga adalah tahap yang paling sulit, yaitu Machine to Machine.

Dalam penutupan pidatonya, Ridwan Kamil juga menyampaikan pesan kepada unsur pemerintahan dan stakeholder untuk turut berkolaborasi, dan menerapkan semangat berbagi, “Agar pemerintah lebih nyaman menjalankan tugasnya, rasa percaya warga terhadap pemerintah lebih tinggi, dan pemerintah mampu menghemat biaya,” ujar Ridwan. “Karena itu, perbanyak kolaborasi, kurangi kompetisi,” tutupnya.

Rakhmat Koes

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled